KALTIMOKE, BONTANG – Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang Junaidi turut mengeluhkan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi sejak 3 September 2022 .
Menurutnya, kenaikan BBM saat ini sangat membebani masyarakat, termasuk dirinya sebagai wakil rakyat. terlebih kenaikan tersebut juga berimbas pada kenaikan harga bahan pokok.
” Hampir 80 persen di wilayah saya (Bontang Kuala) itu mereka berprofesi sebagai nelayan , Kebijakan ini pasti sangat dirasakan kita semua. Khususnya masyarakat kecil,”ujarnya dalam ruang rapat paripurna DPRD Bontang, Senin 12/09/2022.
Junaidi juga mengaku sempat beberapa waktu lalu ada warga yang datang menghampirinya dan meminta (Junaidi) untuk menyampaikan aspirasinya (Warga) ke Anggota DPRD lalu disampaikan ke pusat melalui partainya (PKB).
Dalam hal ini secara tegas Junaidi pun mengatakan turut menolak kenaikan BBM dan ia meminta pemerintah untuk tidak lepas tangan terkait persoalan ini dan segera mencari solusi agar BBM ini secara spesifik bisa dijangkau oleh masyarakat yang kurang mampu.
“ Pemda mungkin bisa cepat menindaklanjuti instruksi Menteri Keuangan agar melakukan recofusing anggaran perubahan sebanyak 2 persen untuk membantu teman-teman yang terkena dampak akan kenaikan BBM ini seperti ojek, Travel , UMKM, serta Nelayan, ” usulnya.
Ia pun menambahkan terkait instruksi tersebut Politisi Partai PKB ini menuturkan, akan membahas lebih lanjut terkait peraturan recofusing anggaran 2 persen ini bersama pemerintah daerah agar segera diimplementasikan ke masyarakat.
“ Karena harus segera direalisasikan mulai Oktober hingga Desember mendatang, agar inflasi di Bontang tidak tinggi, maka di anggaran perubahan ini akan segera kita bahas bersama pemerintah daerah,” tandasnya.