KALTIMOKE, BONTANG – Pengerukan Laut yang di Lakukan PT. Pupuk Kaltim (PKT) mendapat sorotan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang.
Hal tersebut di sampaikan Anggota Komisi III DPRD Bontang Faisal saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Aliansi Peduli Karang Kiampau Kota Bontang,PT.Pupuk Kaltim, dan OPD terkait, Selasa, 06/09/2022.
Faisal FBR mengatakan pengerukan laut tersebut tentu akan berdampak pada abrasi Pulau Gusung .
“ Ini bakal berpengaruh besar terhadap abrasi Pulau Gusung, “ungkapnya.
Selain itu wilayah yang ditinggali kurleb 300 jiwa ini di khawatirkan Faisal akan semakin mengecil karena hantaman ombak yang di akibatkan dari perubahan arus laut,
” Tidak hanya itu, hal ini juga berdampak pada volume pendapatan ikan laut akibat keruhnya air laut, “ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Perwakilan PKT Indra Kusuma menjelaskan bahwa pengerukan yang sudah dilakukan sejak 27 Agustus 2022 itu demi keselamatan pengguna kapal.
Pengerukan tersebut sudah memiliki izin AMDAL dari provinsi sejak tahun 2013 dan telah diperbarui tahun 2017.
Sementara izinnya baru keluar pada 14 Juli 2022 lalu dengan pengerukan laut sebanyak 20 juta meter kubik.
“ Tapi pengerukan kali ini yang dilakukan oleh kontraktor kami PT Wika hanya 1 juta meter kubik dengan kurun waktu satu tahun,”jelasnya.
Adapun lokasi pengerukan berjarak sekitar 7 Kilometer dari PKT sementara ke lokasi karang sekitar 3 sampai 4 kilometer.
“ Sebelum menjalankan proyek ini kami juga sudah sosialisasi dengan para nelayan, baik Bontang Kuala, Selambai maupun Berbas,”tambahnya.