Reporter : Tomy Gutama
BONTANG, KALTIMOKE – Anggota Komisi II DPRD Bontang minta Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang segera membayar insentif Tenaga Kesehatan (Nakes) yang menunggak.
Hal tersebut dikatakan Nursalam dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Inspektur Daerah, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Kota Bontang, dan Tim Anggaran Pendapatan Daerah (TAPD).
Diketahui, insentif Nakes belum terbayarkan selama 6 bulan. Nursalam pun secara tegas meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk dapat mencari solusi agar hak nakes tersebut segera dapat dibayarkan.
“Itu hal terpenting bagi nakes, karena mereka berada digarda terdepan dalam pencegahan Covid-19 ini,” tegasnya.
Menurutnya, jika memang tidak ada anggarannya, minimal dibayarkan sebagian dulu. Untuk membantu nakes yang berada di Kota Bontang.
“Minimal dibayar beberapa bulan dulu, kalau bisa bulan ini,” ungkapnya.
Kepala Bidang (Kabid) Anggaran Badan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bontang, Ilham Wahyudi menjelaskan alasan menunggaknya insentif Nakes selama 6 bulan. Sebab, mulai Oktober 2020 lalu, Bontang tidak mendapatkan tunjangan insentif dari Pemerintah Pusat.
Adapun insentif nakes yang belum terbayarkan selama 6 bulan adalah senilai Rp3,3 miliar. Mulai dari bulan Oktober, November, Desember sebanyak Rp2,976 miliar. Sedangkan Januari, Februari, Maret Rp458 juta. Terdiri dari 572 nakes yang ada di Kota Bontang.
“Diantaranya, nakes Puskesmas Bontang Utara 1, nakes Puskesmas Bontang Utara 2, nakes Puskesmas Bontang Selatan 1, nakes Puskesmas Bontang Selatan 2, nakes Puskesmas Bontang Barat, nakes Puskesmas Bontang Lestari, nakes RSUD Taman Husada Bontang serta nakes Dinas Kesehatan,” ujarnya.
Saat ini, pihaknya masih dalam proses pengajuan insentif dan membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu.
“Insentif nakes yang belum terbayarkan mulai bulan Oktober 2020 sampai Maret 2021 dan itupun membutuhkan waktu agar bisa dicairkan,” pungkasnya. (adv)