Reporter : Tomy Gutama
BONTANG, KALTIMOKE – Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) memberikan bantuan kuota data internet untuk mendukung pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan dari kemendikbud.
Pasalnya bantuan tersebut pasti akan sangat bermanfaat bagi pelajar ditengah proses PJJ seperti saat ini, khususnya di daerah.
“Harapannya tidak ada lagi alasan siswa kesulitan belajar secara online karena alasan paket data,” ujarnya.
Bantuan kuota internet yang diberikan kemendikbud yakni berupa Paket kuota internet untuk peserta didik PAUD mendapatkan 20 GB per bulan, dengan rincian 5 GB untuk kuota umum dan kuota belajar 15 GB.
Peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah mendapatkan 35 GB per bulan, dengan rincian 5 GB untuk kuota umum dan kuota belajar 30 GB.
Sementara itu paket kuota internet untuk pendidik pada PAUD dan jenjang pendidikan dasar dan menengah mendapatkan 42 GB per bulan, dengan rincian 5 GB kuota umum dan 37 GB kuota belajar.
Paket kuota internet untuk mahasiswa dan dosen mendapatkan 50 GB per bulan, dengan rincian 5 GB kuota umum dan 45 GB kuota belajar.
Adapun untuk penyaluran kuota data internet dilakukan selama 4 (empat) bulan, dari September sampai dengan Desember 2020 dengan jadwal sebagai berikut;
Bantuan kuota data internet bulan pertama, terdiri atas 2 tahap. Yakni tahap I pada tanggal 22 sampai 24 September 2020, dan untuk tahap II pada tanggal 28 sampai 30 September 2020.
Bantuan kuota data internet di bulan kedua, tahap I akan diberikan pada tanggal 22 sampai 24 Oktober 2020. Tahap II pada tanggal 28 sampai 30 Oktober 2020.
Sementara bantuan kuota data internet untuk bulan ketiga dan keempat dikirim bersamaan.
Tahap I pada tanggal 22 sampai 24 November 2020. Sedangkan tahap II pada tanggal 28 sampai 30 November 2020.
Pria yang akrab disapa Bang Faiz itu mengatakan, dengan bantuan tersebut bukan hanya pelajar yang terbantu akan tetapi tenaga pengajar pun demikian.
“Sehingga proses belajar daring dapat berjalan maksimal,” tutupnya. (**/adv)