Reptil Bisa Jadi Sahabat, BORAC : Buaya Tidak Menganggu Jika Tidak Diganggu

Reporter : Mira

BONTANG, KALTIMOKE – Sebagian masyarakat Kota Bontang masih beranggapan bahwa buaya adalah hewan menakutkan dan berbahaya. Reptil seperti buaya merupakan hewan yang memiliki sifat pemalu serta dapat dijadikan ‘Sahabat’.

Bontang Reptilia Community (BORAC), menunjukan hubungan baik yang terjalin antara reptil dan manusia. Gatot Dedy Murianto, Ketua BORAC mengatakan, sebutan reptil diperuntukan bagi sekelompok hewan yang memiliki tulang belakang (vertebrata), berdarah dingin dan memiliki kulit kering (sisik) yang menutupi seluruh permukaan tubuhnya.

Komunitas pecinta reptil ini berharap, masyarakat tidak panik jika bertemu langsung dengan predator. Sebab hewan tersebut tak akan mengganggu jika tidak diganggu.

“Karena kita tinggal, hidup dan beraktifitas di tempat yang sama dengan habitat hewan-hewan liar,” ujar Gatot.

Wilayah Kota Bontang dan Kalimantan dahulunya memang merupakan hutan. Lalu dengan pesatnya pembangunan di lingkungan habitat reptil-reptil itu, membuat mereka kehilangan tempat tinggal sehingga menjadi biasa bagi hewan-hewan tersebut jika masuk ke pemukiman manusia.

“Rumah mereka rusak, rantai makanan terputus dan akhirnya memaksa mereka berburu, mencari makan untuk bertahan hidup di wilayah tinggal manusia,” jelasnya.

Ibarat rivalitas dalam perebutan ruang hidup. Kedekatan ekologis menjadi faktor utama, perburuan buaya secara masif atau besar-besaran oleh manusia.

Padahal, buaya merupakan hewan yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

“Jadi tidak boleh dibunuh atau diperlakukan sembarangan karena yang bersangkutan dapat dihukum pidana,” tegas Gatot.

Ia juga sangat menginginkan adanya penangkaran buaya untuk melindungi reptil-reptil liar tersebut.

“Supaya kita juga sebagai pecinta reptil tidak dikucilkan, bisa dirangkul oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang dan dinas-dinas terkait,” tambahnya.

Selain itu, dirinya berharap penangkaran buaya bisa menjadi salah satu destinasi wisata, sehingga dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kota Bontang. (**)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *