Reporter : Tomy Gutama
BONTANG, KALTIMOKE – Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu penunjang kegiatan, khususnya di bidang pendidikan.
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 Bontang Barat misalnya, terlihat beberapa ruang kelas mengalami keretakan.
“Sudah beberapa kali dilakukan perbaikan, namun mungkin karena tergerus oleh air sehingga masih terjadi keretakan, Makanya satu-satunya jalan dengan ditopang oleh turap mungkin akan lebih kokoh, lebih safety,” ujar Sukarsih Kepala SMP Negeri 5, Selasa (28/7/2020).
Secara geografis letak sekolah dikelilingi oleh danau sehingga rentan terjadi pergeseran tanah hingga longsor.
“Turap sebenarnya sudah dianggarkan tahun ini, tetapi karena covid anggarannya ditunda,” ujarnya.
Selain itu, SMP Negeri 5 juga tidak memiliki ruang guru. Pihak sekolah pun menggunakan beberapa ruangan untuk dijadikan ruang guru mengikuti ruangan yang tersedia. Hal tersebut dapat menjadi kendala bagi sesama guru untuk koordinasi perihal perkembangan siswa-siswinya.
Salah satu contoh untuk pembelajaran penjaskes, ada 3 kelas dalam satu waktu, sehingga lapangan yang ada tidak dapat menampung siswa. Solusinya ialah dengan membangun gedung serba guna, namun terkendala lahan yang tidak ada.
“Selain itu lahan parkir disini juga sangat sempit,” ujarnya.
Sukarsih menambahkan sebenarnya ada beberapa rencana pembangunan infrastruktur yang mau dibangun untuk menunjang pembelajaran.
“Namun pembangunan turap yang akan kita prioritaskan, karena menyangkut soal keamanan,” tutupnya. (**)