Reporter : Tomy Gutama
BONTANG, KALTIMOKE – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang dalam waktu dekat akan melakukan Karantina Wilayah. Walikota Bontang, Neni Moernaeni telah bersurat kepada Direktorat Jendral Perhubungan Laut untuk membatasi mobilitas penduduk yang akan masuk dan keluar wilayah Bontang melalui jalur pelabuhan umum Loktuan.
Dalam surat permohonan Nomor 523.43/523/Dishub yang ditujukan kepada Menteri Perhubungan Republik Indonesia cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Pemerintah Kota Bontang memohon ijin untuk menghentikan sementara aktivitas kapal penumpang milik PT. PELNI dari dan ke pelabuhan umum Loktuan terhitung mulai tanggal 30 maret sampai dengan keadaan kembali kondusif.
Menanggapi hal itu Ketua DPRD Kota Bontang, Andi Faizal sangat mendukung kebijakan Walikota yang berinisiatif untuk melakukan Karantina Wilayah di Kota Bontang.
“Mudah-mudahan kebijakan tersebut segera terealisasikan, apalagi memasuki musim mudik seperti ini bagaimana caranya kita mencegah penyebaran virus corona masuk ke Bontang,” ujarnya.
“Artinya DPRD akan mendukung segala kebijakan Pemkot selama kebijakan tersebut pro terhadap rakyat dan berpihak kepada rakyat,” tambah Bang Faiz -sapaan akrab-
Kepala Dinas Perhubungan, Kamilan saat dikonfirmasi oleh kaltimoke.co.id, mengatakan belum ada balasan dari Kementrian Perhubungan terkait surat permohonan penghentian aktivitas kapal penumpang, namun PT. PELNI sudah menghentikan penjualan tiket kapal penumpang sejak surat permohonan tersebut dilayangkan.
“Surat balasan belum ada cuma memang PT. PELNI sudah tidak menjual lagi tiket untuk penumpang ke Bontang,” ujarnya.
Kamilan juga mengatakan, dihentikannya aktivitas kapal penumpang ini tujuannya untuk mengantisipasi dan mencegah wabah Corona masuk ke Kota Bontang.
“Kita semua mengantisipasi pencegahan wabah Corona, coba bayangkan adanya penumpang terus ngalir ke Bontang, bisa-bisa masyarakat Bontang ODP semua,” ucapnya. (**/adv)
