Pimpin Apel Akbar Hari Santri, Wali Kota Bontang : Pesantren Layak Disebut Laboratorium Perdamaian

Editor : Saparta Abdullah

BONTANG, KALTIMOKE – Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, pimpin Apel Akbar dalam rangka Hari Santri Nasional, Rabu 23 Oktober 2019. Apel digelar di Halaman Kantor Dinas Penanaman Modal, Perizinan dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Bontang.

Pasca ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 22/2015 lalu, Hari Santri Nasional dapat diperingati dengan tema yang berbeda setiap tahunnya. Pada 2019 ini tema yang diusung secara nasional yakni “Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia”.

“Selamat Hari Santri Nasional 2019, Santri Indonesia untuk perdamaian Dunia,” Ucap Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, saat membacakan sambutan Kementrian Agama.

Menurut Neni, ada sembilan alasan dan dasar mengapa pesantren layak disebut sebagai labolatorium perdamaian, diantaranya, kesadaran harmoni beragama dan berbangsa, metode mengaji dan mengkaji, para santri biasa diajarkan untuk Khidmah (pengabdian), pendidikan kemandirian, kerjasama dan saling membantu di kalangan santri, gerakan komunitas seperti kesenian dan sastra tumbuh subur di pesantren, lahirnya beragam kelompok diskusi dalam skala kecil, merawat khazanah kearifan lokal, prinsip maslahat (kepentingan umum), dan penanaman spiritual.

“Peringatan Hari Santri 2019 ini istimewa dengan adanya UU nomor 18/2019 tentang Pesantren. Sekali lagi saya ucapkan Selamat Hari Santri,” tutupnya.

Sekedar diketahui, hadir dalam Apel Akbar tersebut, Wakil Wali Kota Bontang, Basri Rase beserta istri Hafidah Basri Rase, Ketua DPRD Bontang, Forkopimda Bontang, Ketua MUI Bontang, Kepala Kemenag Bontang, Kepala OPD dan para santri/santriwati. (**/adv)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *