Laporan : Saparta Abdullah
BONTANG, KALTIMOKE – Tahun 2016 lalu, tersiar kabar rencana penutupan salah satu destinasi wisata Kota Bontang. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian menjadi salah satu alasan agar aktivitas di Pulau Beras Basah dihentikan.
Terkait hal tersebut, berbagai reaksi bermunculan, mulai dari rencana aksi diatas laut hingga ancaman blokade akses laut pun disuarakan masyarakat saat itu, hingga akhirnya Pemerintah Kota Bontang menyatakan, penutupan objek wisata pulau Beras Basah batal dilakukan.
“Kami sangat bersyukur, waktu itu pemerintah tidak jadi menutup pulau wisata kebanggan kita ini,” ujar Nurdin saat ditemui di samping tempat penyewaan alat snorkelingnya. Kamis, 17 Oktober 2019.
Keseriusan Pemerintah dalam mengelola pulau kecil yang berlokasi di Selat Makassar Timur bagian Pulau Kalimantan ini mulai ditunjukkan, dengan membangun sarana prasarana penunjang, seperti jembatan, Mushollah, toilet dan pujasera yang saat ini tengah dikerjakan.
Pulau yang memiliki keindahan alam bawah laut yang luar biasa, kejernihan air laut dipadu dengan pasir putih membuat Pulau ini semakin mempesona.
Ketersediaan Wahana Banana Boat dan Snorkeling juga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat lokal maupun dari luar Kota Bontang untuk mengunjungi pulau tersebut.
“Setiap akhir pekan, Beras Basah selalu ramai pengunjung, terlebih saat libur hari raya keagamaan dan tahun baru,” ungkap Nurdin. (**/01)