EDITOR: ADIYAT MATUTU
BONTANG, KALTIMOKE – Hasil pembangunan harus bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan tak boleh membeda-bedakan. Karena pembangunan merupakan cita-cita bersama.
Pembangunan harus dinikmati semua kalangan tanpa mengenal kategori umur. Termasuk anak-anak juga memiliki hak untuk bisa ikut serta berpartisipasi dalam pembangunan, terutama anak-anak berkebutuhan khusus.
“Sudah menjadi tugas kita bersama untuk mendengar suara-suara mereka atas kebutuhan yang harus mereka dapatkan,” kata Camat Bontang Utara, Sudi Prayitno.
Kata dia, isu mengenai disabilitas memang selama ini masih berkutat pada hal-hal fisik. Padahal hal-hal non-fisik juga cukup penting untuk diperhatikan. Akan menjadi lebih baik jika penyandang disabilitas diberikan kesempatan untuk dapat mengembangkan keterampilan mereka.
Cara mudah agar hal-hal yang sifatnya non fisik dapat menjadi prioritas, adalah melalui komunitas-komunitas yang ada di kampung. Salah satu komunitas kampung yang cukup aktif dalam memperjuangkan hak-hal disabilitas adalah Kampung Aren Berdaya Ramah Disabilitas, yang berlokasi di RT.22 Kelurahan Api-Api Kecamatan Bontang Utara,” paparnya.
Untuk itu, pemerintah melalui Kecamatan Bontang Utara sangat mendukung Kampung Aren yang mandiri dalam segala aspek, baik lingkungan sosial dan ekonomi. Guna mendukung hal tersebut, maka selama empat hari sejak dibuka pada 1 Agustus 2019, dilakukan Penyusunan Road Map Kampung Aren Berdaya Ramah Disabilitas. Penyusunan road map dilakukan dengan memberdayakan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus), warga Kampung Aren dan Pemerintah Kelurahan dan Kecamatan setempat.
Kegiatan yang didukung sepenuhnya oleh PT. Pupuk Kalimantan Timur ini, menghadirkan narasumber yang juga Founder Gelintung Go Green Malang, Bambang. “Dengan adanya road map ini diharapkan seluruh stakeholders dapat mengetahui dan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara terencana dan terukur dalam rangka pengembangan Kampung Aren Berdaya yang Ramah Disabilitas,” kunci Sudi Prayitno. (*/adv)