BONTANG, KALTIMOKE – Tenaga kerja berkeahlian khusus yang sudah tersertifikasi sebagai Juru Las masih terbilang sedikit. Terutama para pekerja di area minyak dan gas (migas).
Untuk itu, Direktorat Jenderal (Ditjen) Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja sama dengan Badak LNG menggelar pelatihan Sertifikasi Welder, Senin, 24 September 2018. Sebanyak 40 peserta hadir memenuhi Gudang Utama yang berada di area Zone Dua PT Badak NGL.
Dari 40 peserta yang akan disertifikasi, 25 peserta dari Ikatan Welder Bontang (IWB) dan 15 lainnya merupakan mitra kerja PT Badak NGL. Sertifikasi Welder dipandu Inspektur Ditjen Migas Rinna Santi Sijabat dihadiri Wakil Wali Kota Bontang, Basri Rase, Asisten 2 Pemkot Bontang Zulkifli, Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, Abdu Safa Muha, dan Kepala Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMTK-PTSP) Bontang, Puguh Hargianto.
Basri Rase mengatakan, pelatihan ini sangat penting dilakukan. Karena para peserta dari IWB merupakan peserta yang sudah profesional di bidang pengelasan sehingga sangat perlu mendapatkan sertifikasi.
“Saya sangat tahu IWB. Karena sebelum saya menjadi Wakil Wali Kota Bontang terlebih dahulu saya bekerja bersama mereka. Untuk itu saya mengimbau kepada rekan-rekan sekalian untuk tetap semangat dan semoga berhasil mendapatkan sertifikasi las dengan nilai terbaik,” pesan Basri.
Rinna Santi Sijabat menjelaskan, dalam pelatihan ini para peserta harus memperhatikan efisiensi waktu serta tidak melupakan keselamatan di dalam bekerja. Sebab, profesi welder sangat rentan terhadap kecelakaan kerja.
“Cepat boleh asal diperhatikan kerapian dalam pengelasan, kekuatan di dalam pengelasan dan yang paling penting gunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai untuk keselamatan selama bekerja,” jelas Rinna.
Director dan COO Badak LNG, Gitut Yuliaskar mengatakan, sertifikasi Welder sudah menjadi agenda tahunan sejak 2009. Sertifikasi Welder dinilai penting dilakukan untuk menambah SDM di Kota Bontang. Karena Bontang merupakan kota Industri yang sangat bergantung pada proses pengelasan baik di darat maupun di laut.
“Saya berpesan kepada seluruh peserta untuk berhati-hati dalam proses pengelasan, meskipun sudah mendapatkan sertifikat kompetensi,” jelasnya.
Sertifikasi Welder, kata Gitut, akan digelar selama tiga hari berturut-turut. Para peserta akan dihadapkan dengan ujian teori tertulis, lisan wawancara dan praktik. Materi dan keterampilan lanjutan yang diberikan sendiri mulai dari memeriksa dan menguji hasil dari las yang telah dilakukan selama proses pelatihan. (el/adv)