BONTANG, KALTIMOKE – Pelatihan dan sertifikasi Ahli Nautika Kapal Penangkap Ikan tingkat III (Ankapin III) telah berakhir. Sebanyak 16 peserta yang mengikuti pelatihan dinyatakan lulus dengan nilai yang berkompeten. Penutupan dilakukan Wakil Walikota Bontang, Basri Rase di Balai Sekaya Maritim Gedung DKP3 Tanjung Limau, Jumat, 14/9/2018.
Diketahui pelatihan dan sertifikasi Ankapin III Basic Safety Training merupakan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Pupuk Kaltim melalui program Creating Shared Value (CSV) untuk masyarakat nelayan. Khususnya anggota Koperasi Bontang Etam Maritim (BEM). Pelatihan ini berlangsung sejak 3-14 September dengan menggandeng Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia serta Balai Pelatihan Perikanan dan Penyuluhan (BPPP) Tegal.
Wakil Walikota Bontang, Basri Rase berpesan, kepada seluruh peserta pelatihan yang dinyatakan lulus dapat memanfaatkan ilmu yang telah diperoleh dengan baik. Terlebih dikabarkan tahun ini semua peserta mendapatkan kapal dari Kementerian Perikanan dan Kelautan.
“Harapannya, semua bantuan dan fasilitas yang telah didapat peserta bisa berguna dan bermanfaat. Sehingga, perekonomian di pulau pesisir jadi semakin baik,” harap Basri.
Basri menyebut,16 peserta yang telah mendapat bimbingan teknik dari Dewan Tim Penguji Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Edi Sugriwa ini merupakan suatu keberuntungan. Sebab, bimbingan ini tidak didapatkan oleh semua masyarakat Bontang. Untuk itu, Basri berharap setiap peserta bisa melakukan hal positif. Terutama dalam hal kemaritiman.
“Semoga 16 peserta ini bisa menjadi pelopor untuk menghimbau saudara kita yang saat ini masih khilaf melakukan penangkapan ikan menggunakan bom di laut,” imbuhnya.
Hal serupa dikatakan Direktur Teknik dan Pengembangan PT. Pupuk Kaltim, Satriyo Nugraha. Satriyo mengapresiasi kinerja dan kerja keras para peserta pelatihan. Ia berharap, melalui pelatihan ini, peserta mendapat pemahaman lebih dalam menggunakan alat yang ramah lingkungan saat melaksanakan proses penangkapan ikan di laut.
“Mari kita jaga bersama ekosistem laut agar produksi ikan dapat lebih melimpah untuk masa depan anak dan cucu kita,” seru Satriyo.
Satriyo menambahkan, pelatihan ini pada dasarnya bertujuan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) para nelayan, khususnya di bidang perikanan. Pelatihan ini dianggap bisa menjadi aset menuju koperasi yang mandiri dan modern nantinya. Jika sudah menjadi koperasi yang maju, tentu akan menjadikan anggotanya menjadi mandiri dan berkembang pula.
Di akhir acara, dilakukan penyerahan acara simbolis Kampung Jaring Apung (KJA) sebanyak 12 petak. KJA ini diberikan PT. Pupuk Kaltim kepada masyarakat Gusung. PT Pupuk Kaltim diwakili Satriyo Nugraha sementara masyarakat Gusung diwakili Lurah Guntung, Ida Idris. (sov/adv)