BONTANG, KALTIMOKE – Anggota Komisi II DPRD Bontang, Bakhtiar Wakkang bersuara keras soal kelangkaan dan mahalnya LPG 3 kg. Rujukannya adalah keluhan masyarakat di media social. Harganya sampai Rp30-35 ribu per tabung.
“Mohon kejelasannya terkait kelangkaan ini, apakan pasokan sengaja dikurangi atau bagaimana,” tanya Bakhtiar pada sidang Paripurna masa sidang ke-15 yang dilaksanakan di Auditorium Bontang Utara, Jumat, 7 September 2018.
Legislator Partai Nasional Demokrat DPRD Bontang ini meminta keseriusan Pemkot menangani masalah kelangkaan ini. Sebab, mulai meresahkan masyarakat Bontang, khususnya kalangan menengah ke bawah.
Mendapat pertanyaan ini, Wali Kota Bontang, Hj Neni Moerniaeni menjelaskan, tabung gas 3 kilogram sejatinya merupakan tabung gas bersubsidi. Tabung gas ini dikhususkan bagi masyarakat miskin. Akan tetapi implementasinya tidak demikian. Buktinya, masyarakat menengah ke atas pun turut menikmati tabus gas melon ini.
“Pemerintah tidak mengurangi pasokan LPG 3 Kilogram. Pasokan gas tersebut malah ditambah mengingat kebutuhan masyarakat yang semakin hari semakin meningkat,” ungkapnya.
Neni menambahkan, PT Pertamina Persero siap melakukan Operasi Pasar jika memang pasokan tabung gas mengalami kekurangan. “Sebenarnya pasokan ini sangat cukup, asalkan mereka yang mampu serta para pelaku usaha seperti restauran dan hotel tidak menggunakan tabung gas melon ini,” tegasnya. (el/adv)