KALTIMOKE, BONTANG – Komisi III DPRD Bontang turun kelapangan meninjau kampung terapung Bontang Kuala, pasca kebakaran yang terjadi pada 2020 lalu dan temui Jembatan ulin yang masih bolong-bolong, kayu bekas kebakaran juga masih terpasang.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Bontang Abdul Malik menyebut, hingga hari ini belum ada tindakan atau upaya yang dilakukan pemerintah untuk membangun atau memperbaiki jembatan yang saat ini kondisinya cukup memperihatinkan.
“ Tiga tahun setelah kebakaran yang melanda kampung terapung Bontang Kuala, Ini yang kesekian kali kami datang kesini dan melihat kondisinya . Saya kaget,seperti belum ada sentuhan ,” ujarnya usai berkeliling meninjau anjungan atau depan panggung kampung terapung Bontang Kuala, Senin (05/06/2023).
Kata dia, kalau bicara Kampung Terapung Bontang Kuala tentu itu sudah satu kesatuan. Bontang Kuala merupakan sejarah pertama di Kota Bontang, Destinasi Wisata, memiliki Perda Adat, memiliki Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPDA), Kuliner khasnya yakni Gammi Bawis.
“ Kondisinya Masih seperti itu Padahal Jika Ada tamu yang datang ke Bontang, selalu dibawa ke sana. ,” terangnya.
Dia katakan keadaan itu bertolak belakang dengan visi misi Pemerintah Kota Bontang yang selalu menggaungkan ingin menjadikan Bontang jadi kota Pariwisata yang menjadi tujuan utama. Tetapi melihat kondisi tempat wisata yang masih ramai dikunjungi wisatawan lokal sangat memperihatinkan .
“Dengan kondisi jembatan seperti itu, peluang orang-orang untuk terperosok sangat besar saat berkunjung kesana,” ungkapnya.
Pria yang akrab dengan sapaan ustad Malik ini pun berharap, pemerintah juga memprioritaskan salah satu tempat wisata di Kota Bontang tersebut. Sebab, katanya, selain tempat wisata yang kerap dituju warga lokal itu, juga sebagai tempat wisata kuliner yang sudah dikenal banyak orang.
“ Saya harap ini juga jadi perhatian khusus, sebab disini juga banyak UMKM yang butuh perhatian khusus dari pemerintah ,” harapnya.