KALTIMOKE, BONTANG – Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang Amir Tosina mempertanyakan alasan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang menarik bak sampah.
Kata dia aktivitas tersebut menjadi sorotan mengacu pada banyaknya pertanyaan soal kondisi tersebut dari warga kepadanya (Amir Tosina) saat menggelar reses.
“Masalahnya adalah kenapa bak sampah ditarik setelah mendapatkan piala adipura, bukan sebelumnya? Setahu saya ada cara lain untuk bisa mendapatkan penilaian yang baik,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Senin (29/05/2023).
Menaggapi pertanyaan tersebut, Syahruddin, Kepala Bidang Pengolahan Sampah Dinas Lingkungan Hidup menjelaskan, bahwa pihaknya melakukan hal tersebut tersebut bertujuan untuk meningkatkan keindahan kota. Lantaran keberadaan bak sampah justru mengurangi estetika kota.
Kata dia, pemikiran tersebut didapatkan setelah mencari referensi ke kota-kota lain seperti Balikpapan dan Surabaya yang kelasnya sama seperti Bontang yang kerap meraih piala adipura. Sehingga DLH menargetkan dapat mengurangi minimal 30 persen bak sampah.
“Sebenarnya ini bukan target Bontang saja tapi juga target nasional,” ungkapnya.
Ditambahkannya, sebenarnya DLH tidak sekedar menarik bak sampah tanpa solusi. Nantinya akan ada beberapa solusi yang di persiapkan untuk mengganti penarikan bak sampah tersebut(San).
