KALTIMOKE, BONTANG –Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang Amir Tosina, menyayangkan Event Student Expo 2023 yang berlangsung pada 18-28 Mei 2023 lalu menuai kritikan dari berbagai kalangan.
Kata Atos sapaannya, hal itu terjadi lantaran beberapa rangkaian kegiatan dalam event tersebut seperti tidak mendidik.
“Masa judulnya student expo, tapi di rangkaian acaranya joget-joget waria, sangat tidak etis dan tidak mendidik,” ujar Amir ditemui di Sekretariat DPRD Bontang, Senin (29/05/2023).
Apalagi menurut Amir, event ini murni digelar dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional. Maka, seharusnya panitia pelaksana kegiatan tersebut bisa menyuguhkan pertunjukan yang sesuai, sehingga lebih mendidik dan mengedukasi.
“Bukan malah fashion show waria, apalagi ada DJ joget-joget begitu. Itu kan tidak sesuai temanya, harusnya yang ditonjolkan itu yang berkaitan dengan pendidikan di Bontang. Misalnya menampilkan pertunjukan kreativitas para siswa,” timpalnya.
Politisi Partai Gerindra ini pun meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang melakukan evaluasi agar kedepannya kejadian serupa tidak terulang lagi.
“Panitia pelaksana dan pihak terkait harus dievaluasi. Saya harap ini yang terakhir, jangan sampe terjadi lagi. Karena ternyata masyarakat juga sangat menyayangkan hal itu,” terangnya.
Prihal itu, Wakil Wali Kota Bontang Najirah juga turut menyayangkan gelaran student Expo 2023 yang menampilkan grup dance pria berpenampilan layaknya wanita.
Bahkan kata Najirah banyak masyarakat turut menyayangkan event tersebut. Ia pun turut meminta maaf atas ketidaknyamanan kegiatan tersebut.
“Sangat disayangkan. Saya dapat banyak pesan singkat. Panitia juga sudah ditegur. Kedepannya harus bisa jadi pelajaran,” ujar Najirah, Minggu (28/05/2023) malam