KALTIMOKE, BONTANG – Perkembangan teknologi diera sekarang ini memang sangat pesat, tidak terkecuali anak milenial yang paling banyak hanyut di dalam perkembangan zaman saat ini. mudahnya mendapatkan informasi tidak hanya dari dalam Negeri, informasi dari luar Negeri pun sangat mudah diakses menjadi tantangan bagi anak millenial untuk bisa mempertahankan rasa Nasionalisme sebagai anak bangsa.
Amiluddin Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Dan Penyelamatan (DISDAMKARTAN) mengaku sangat prihatin dengan apa yang terjadi dengan sebagian kaum milenial dalam menyambut HUT RI ke- 77.
Dalam momen hari kemerdekaan in, Amiludin berharap kaum milenial bisa lebih menghargai jasa-jasa pahlawan yang telah memerdekakan Republik Indonesia salah satunya dengan mengisi hari kemerdekaan dengan kegiatan positif.
” Harapan saya anak muda bisa berterima kasih kepada pahlawan kita, dengan kerja nyata untuk bangsa dan negaranya, mudah – mudahan kedepannya bisa di pahami anak muda milenial kita dan mau mengisi kemerdekaan dengan nilai – nilai positif, “imbuhnya
Menurut Amil Milenial yang hidup di zaman sekarang hampir kehilangan sifat gotong-royongnya dan peduli sesama yang menjadi cita – cita kemerdekaan Indonesia kini mulai memudar terkikis zaman.
” Jangankan di suatu lingkungan , bahkan di rumah tangga saja nilai kebersamaan itu sudah mulai pudar, ” ungkapnya saat ditemui Rabu , 24/08/2022 di ruangannya.
Amil mengaku tidak ingin menyalahkan milenial yang menguasai teknologi, sebab kata dia itu memang ada di zaman mereka hanya saja yang dirinya sayangkan jika mereka menghabiskan waktu dengan bermain gadget dengan konteks yang tidak ada gunanya.
” Setidaknya mereka memanfaatkan teknologi itu ke hal yang lebih berguna untuk dia dan akan lebih baik lagi jika berguna untuk masyarakat luas, ”
Lanjutnya ” Anak SD saja, sekarang lebih banyak memegang gadget tidak jelas, itu hanya berdampak negatif ke mereka contohnya kesehatan matanya,” ujarnya.
Kata Amil peran pemerintah juga penting perihal tersebut setidaknya pemerintah harus memperbanyak program khusus untuk anak milenial yang dapat merubah mindset mereka yang sudah terlanjur rusak karena teknologi,
” Bisa dengan memblokir situs-situs yang tidak berguna, tapi kita juga harus menyiapkan opsi dengan membuatkan mereka program nantinya,”harapnya.
Tak hanya pemerintah Amir juga menyoroti Dunia Pendidikan menurutnya mereka (GURU) juga harus punya program mungkin dari ekstra kurikuler yang dapat mengalihkan mereka dari pesatnya perkembangan teknologi.
” Tapi terkadang saya lihat guru nya sendiri larut dalam teknologi bagaimana muridnya mau terselamatkan, “pungkasnya.