KALTIMOKE, BONTANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang,gelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama seluruh perusahaan di Bontang .
RDP yang di selenggarakan Selasa, 09/08/2022 di Ruang Rapat DPRD Bontang ini membahas progres rencana dan peluang kerjasama Pemkot bontang dengan Korsel dan Jepang yang belum ada kejelasan.
Rencana Pemagangan Welder antara Pemerintah Kota Bontang dan Korea Selatan contohnya,Garapan kerja sama yang sudah dibahas sejak satu bulan lalu, hingga kini belum juga ada progres yang signifikan.
Alasan yang disampaikan pihak Disnaker Bontang terkait rencana kerjasama Pemkot Bontang dan Korea Selatan, yang saat ini belum ada progres, masalahnya ada pada anggaran.
Menanggapi perihal tersebut Anggota Komisi II DPRD Bontang Bakhtiar Wakkang mengatakan anggaran bukanlah persoalan utama, yang dia tuntut adalah langkah konkret dari pemerintah.
“Anggaran jangan jadi penghambat kerja sama. Cobalah bersurat dulu menjelaskan tentang Bontang ,setelah itu tunggu balasan dari sana seperti apa,” ujarnya kepada awak media usai RDP, Selasa (09/08/2022).
Surat balasan tersebut nantinya akan menjadi langkah untuk melakukan MoU (Memorandum of Understanding) dengan Korea Selatan.
“Kalau memang dari sana menyatakan bisa melakukan kerjasama, ya pemerintah ajak orang-orang yang berkompeten ke sana untuk melakukan MoU. Apalagi perusahaan juga menyatakan siap mendukung dan mau berkontribusi jika kita bisa melakukan kerjasama itu,” imbuhnya.
Dia juga menjelaskan Pemerintah Korea Selatan membutuhkan 2000 tenaga kerja yang terdiri dari beberapa negara salah satunya Indonesia. Ini merupakan kesempatan bagi pemerintah untuk membahas tentang tenaga kerja asal Kota Bontang juga ikut terserap.
“Nah ini tinggal bagaimana mereka bahas agar anak-anak kita bukan hanya magang saja ,tapi ada juga yang bekerja di sana sebagai pekerja asal Indonesia,”
Lanjutnya “Indonesia dan Korea Selatan membangun kerja sama sudah cukup lama, jadi mudah bagi kita untuk bisa ikut kerja sama dengan mereka, termasuk mengenalkan Kota Bontang,” tambahnya.
Bahktiar juga meminta pemerintah serius dalam menjalin kerjasama sebab berdampak pada peningkatan kualitas SDM masyarakat dan kurangnya pengangguran di Kota Bontang.
“Masalah klasik kalau alasannya anggaran, yang dibutuhkan sekarang adalah keseriusan Pemerintah sebab Korea Selatan sudah membuka peluang,”tegas pria yang akrab dengan sebutan BW ini.