DPRD Harap Disdikbud Bontang Pastikan Sekolah Terapkan Prokes Secara Ketat

Reporter : Tomy Gutama

BONTANG, KALTIMOKE – Setelah satu tahun menjalankan Proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akhirnya Pembelajaran Tatap Muka atau PTM dapat lampu hijau dari pemerintah. Rencananya akan dilangsungkan pada Juli 2021 mendatang.

Rencana tersebut pun mendapat berbagai respon dari masyarakat. Banyak yang mendukung namun tidak sedikit pula yang kurang setuju. Terlebih pihak orang tua murid yang takut anaknya terapapar Covid-19 ketika PTM diberlakukan.

Sekertaris Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang Dwi Indriani Djemain mengatakan pihaknya saat ini tengah menyiapkan skema khusus. Agar program PTM di masa pandemi Covid-19 ini dapat berjalan lancar dan aman.

Kata Dwi, pihaknya juga sudah mendapatkan restu orang tua murid. Pun pihaknya telah menjelaskan bahwa pelaksanaan PTM tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Guna menghindari munculnya kasus positif baru.

“Wali murid sudah setuju, sekolah wajib menerapkan prokes yang ketat saat pembelajaran berlangsung,” jelasnya.

Selain itu, untuk memberikan rasa aman, para guru dan tenaga pendidik juga telah divaksin sebelum kegiatan belajar mengajar secara tatap muka diterapkan.

“Seperti pemberian vaksin kepada tenaga pendidik Sekolah Dasar (SD) sebanyak 1.300 guru. Dan juga menyiapkan tempat screening awal bagi murid, menyediakan tempat cuci tangan dan alat penyemprotan disinfektan,” ujarnya.

Sementara itu, dukungan pemberlakuan PTM di Kota Bontang juga datang dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam. Ia memberikan dukungan penuh terkait rencana tersebut.

Bahkan ia mendorong Disdikbud Bontang untuk segera mempersiapkan segala sesuatunya. Mulai dari skema pembelajaran, sarana dan prasarana, hingga terkait prokes yang wajib diterapkan di tiap sekolah.

“Sangat mendukung rencana itu yang sebentar lagi akan dilaksanakan dan dinas pendidikan Bontang harus menyiapkan sarana dan prasananya untuk menyambut PTM ini,” ungkapnya, Selasa (30/03/2021).

Selain itu, ia meminta Disdikbud untuk dapat melakukan pengawasan yang ketat. Apakah pihak sekolah telah menerapkan prokes secara ketat atau tidak.

“Agar dapat memberikan rasa percaya dan aman kepada wali murid untuk melepas anaknya kembali sekolah secara tatap muka,” ungkapnya.

Ia berharap, tidak ada kendala yang berarti ketika PTM di Kota Bontang mulai diterapkan. Sehingga pembelajaran berlangsung secara aman dan nyaman. (adv)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *