Reporter : Tomy Gutama
BONTANG, KALTIMOKE – Tren kasus bunuh diri di Kota Bontang akhir-akhir ini tampak mengkhawatirkan. Sampai dengan bulan Maret 2021 saja, telah terjadi 4 kasus bunuh diri yang telah diketahui.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam sangat prihatin melihat meningkatnya kasus bunuh diri di Kota Taman. Menurutnya, faktor utama sesorang nekat bunuh diri yakni akibat stres dan depresi. Hal tersebut bisa dialami siapa saja. Tidak memandang status ekonomi maupun pendidikan seseorang.
Banyak faktor yang dapat mengakibatkan seseorang nekat melakukan aksi bunuh diri kata Andi Faiz. Ditamabah, isu kesehatan mental yang masih dianggap sepele bagi sebagian masyarakat Indonesia. Sehingga orang yang tengah depresi tidak mendapatkan penanganan tepat, yang berujung aksi bunuh diri.
“Banyak faktor yang mempengaruhi, tidak hanya di Indonesia namun juga hampir di seluruh dunia,” ungkapnya.
Terlebih kondisi Pandemi Covid-19 yang membuat kehidupan semakin berat, juga menjadi salah satu penyebab naiknya tingkat stres dan depresi masyarakat. Untuk itu, ia meminta agar ada pengangan khusus tekait permasalahan sosial tersebut. Akan tetapi, dalam menangani persoalan kasus bunuh diri, tidak hanya menjadi tanggung jawab penuh pemerintah. Namun butuh perhatian dari lintas sektor, termasuk masyarakat.
“Kita harap Pemkot Bontang bersama pihak terkait, dapat bekerjasama apabila ada melihat indikasi terkait perilaku yang mencurigakan untuk segera diantisipasi. Mulai dari Dinas Sosial (Dinsos), pemuka agama, dan juga masyarakat itu sendiri,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk dapat lebih peka terhadap permasalahan sosial disekitarnya, terlebih di masa sulit seperti sekarang. Dan, bagi masyarakat agar dapat terbuka jika memiliki suatu permasalahan. Jangan ragu dan malu untuk menceritakan masalah kepada orang lain.
“Jika punya masalah jangan malu untuk berbagi, setidaknya dapat meringankan sedikit beban pikiran. Karena Bontang sendiri tidak memiliki Rumah Sakit Jiwa (RSJ), makanya perlu keterbukaan dan coba berbagi permasalahan yang ada ke teman dekat terutama orang tua agar bisa diatasi,” pungkasnya. (adv)