Opsi Tercepat, Waduk Marangkayu Jadi Solusi Krisis Air di Bontang

Reporter : Tomy Gutama

BONTANG, KALTIMOKE – Tindak lanjuti permasalahan krisis air di Kota Bontang, DPRD Kota Bontang melakukan kunjungan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi.

Sebab, berdasarkan analisa sejumlah pakar pemanfaatan air bersih Kota Bontang yang bersumber dari air tanah itu diprediksi akan habis dalam 5 tahun kedepan.

Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam mengatakan, berdasarkan kunjungan ke Dinas PUPR Provinsi beberapa waktu lalu, ia melihat opsi terdekat mengatasi krisis air di Bontang yakni pemanfaatan air di Waduk Marangkayu, Kutai Kartanegara (Kukar).

Menurutnya, waduk Marangkayu ini yang paling siap ketimbang beberapa opsi yang tersedia. Diantaranya yakni pembangunan bendungan Bendali Suka Rahmat, Kutai Timur (Kutim) dan pemanfaatan air permukaan lubang bekas tambang PT Indominci Mandiri (IMM).

“Saya lihat yang paling siap adalah waduk Marangkayu. Karena dua opsi lainnya masih butuh kajian dan proses yang panjang,” ungkapnya, Jumat (19/3/2021).

Rencananya waduk Marangkayu, Kukar yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional itu akan mulai digenangi air pada Oktober 2021 mendatang. Setidaknya butuh 3-4 tahun kedepan agar dapat dimanfaatkan.

Selain itu dari segi pembiayaan, pemanfaatan waduk Marangkayu dinilai lebih murah dan tidak membebani APBD Bontang. Ketimbang dua opsi lainnya.

“Dari sisi perencaan juga lebih matang, dan soal cost lebih murah,” pungkasnya. (adv)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *