Reporter : Mira
BONTANG, KALTIMOKE – Kota Bontang memang dikenal sebagai Kota Taman, tak heran jika banyak taman yang dibangun di kota ini. Salah satunya adalah Taman Adipura yang terletak di daerah Kelurahan Bontang Kuala, Kecamatan Bontang Utara.
Uniknya Taman Adipura ini dikenal sebagai salah satu Taman Ramah Anak yang dimiliki oleh Bontang, karena itu pemeliharaan dan perawatan tempat tersebut dijaga dengan sangat baik.
Marhama Toba, selaku penanggungjawab taman menjelaskan, pekerjaan yang dilakukan di tempat tersebut antara lain penggemburan, pengelasan dan pemangkasan.
“Menggembur itu artinya menggemburkan tanah-tanah tersebut, seperti tanah ini keras apabila digembur dia akan menjadi subur,” ujarnya.
Pengerjaan tersebut merupakan tugas dari pemelihara taman, agar tanaman lebih kelihatan rapi dan menjadi subur karena benar-benar dipelihara pertumbuhannya.
Fungsinya adalah memelihara taman ini, selain itu juga harus mengenal tanaman tersebut mulai dari awal perkembangannya, dari awal ditanam harus tahu perkembangannya dan selalu dipantau.
“Ini bibit-bibit didalam polybag awalnya adalah bibit, nantinya akan ditanam dan diprogramkan untuk disimpan agar terlihat cantik,” ucapnya.
Kalau untuk di taman ini iya, sambil dibantu dengan pembibitan di perkim, kami membibit juga kerjasama dari pembibitan dibidang pertamanan kami kerjasama dan gotong royong kuat.
Pihaknya pun hanya sekedar membantu karena disini bukan pusat pembibitan, pembibitan lebih fokus ke median jalan dikarenakan ketika mengerjakan semuanya maka akan kesulitan.
Sebagai taman kami membantu mereka dengan membibit sendiri, tapi hanya sekedar itu saja karena tetap meminta bantuan dari sana.
Tanaman yang ditanam di taman ini pun tidak asal ditanam, karena harus melihat posisi dimana akan ditanam supaya kelihatan lebih cantik dan rapi.
“Tanaman ini biasa aja kalau dilihat, kembang sepatu, herpa, uring jadi ketika menyatu akan kelihatan lebih menarik,” katanya.
“Sama seperti dalam pot ada bougenville, varigata ada jenisnya sampai 2 maupun 4 warna, kalau yang lokal hanya satu warna,” sambungnya. (**)