Reporter : Tomy Gutama
BONTANG,KALTIMOKE – Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Ahmad Aznem menyampaikan permohonan maafnya kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang perihal ketidakhadiran Disnaker Kota Bontang pada rapat kerja, Senin (27/10/2020) kemarin.
Aznem membeberkan alasan ketidakhadiran Disnaker pada rapat kerja tersebut.
Ia telah mengutus perwakilan dari Kasi bidang Produktivitas dan Penempatan Kerja, namun yang ditunjuk menjadi perwakilan memiliki urgensi lain, yakni membantu mengurus jenazah tetangganya yang juga baru meninggal.
“Karena kebetulan dia ketua RT diwilayahnya, karena berhalangan dia juga telah mengirim pesan kepada Kabidnya, namun baru dibaca setelah jam 10.00 WITA. Setelah itu tidak lama muncul berita Komisi I rapat bersama kursi kosong,” ucapnya.
Ketika itu juga, Aznem menjelaskan dirinya tengah melakukan perjalanan dinas bersama Kepala Bidang Hubungan Industrial untuk bertemu Disnaker Balikpapan, menindaklanjuti inisiatif dari DPRD Kota Bontang.
“Kita sudah jadwalkan untuk bertemu Kadisnaker Balikpapan, menindaklanjuti usulan DPRD Bontang mengenai pembuatan perda terkait sistem pengupahan. Karena disana kan sudah bagus, makanya kita kesana,” ujarnya.
Lanjutnya, Asnem mengatakan tidak ada niatan dari Disnaker Bontang untuk tidak menghadiri undangan tersebut.
“Tidak ada niatan ataupun bermaksud menghina DPRD Bontang dengan tidak menghadiri undangan. Hanya miskomunikasi saja,” ucapnya.
Pada Senin lalu, pihaknya datang menghadiri undangan rapat dari DPRD Bontang dan juga sekaligus mengklarifikasi persoalan kemarin.
“Makanya saya bawa semua staf untuk klarifikasi hal tersebut. Namun setelah duduk diruang rapat selama kurang lebih 15 menit masuk pesan dari staff sekretariat bahwa rapat dibatalkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Aznem kembali mengatakan permohonan maafnya kepada Ketua dan seluruh anggota DPRD Bontang dan juga kepada Pjs Wali Kota Bontang atas ketidaknyamanan ini. Dirinya pun mengatakan siap menanggung segala konsekuensi yang ada.
“Secara internal saya sudah berikan teguran keras kepada Kabid yang bersangkutan. Namun dalam urusan ini saya yang bertanggung jawab, jika ada konsekuensinya saya yang akan menerima jangan libatkan yang lain-lain,” pungkasnya. (**/adv)