Pjs Wali Kota: Ekonomi Di Bontang Tumbuh Positif

BONTANG, KALTIMOKE — Pjs Wali Kota Bontang, Riza Indra Riadi mengapresiasi keberhasilan pembangunan di Kota Bontang, Kalimantan Timur selama kurun 21 tahun. Itu disampaikan dia saat Rapat Paripurna HUT Bontang ke-21 Tahun di Auditorium Pemkot Bontang, Senin (12/10/2020).

Menurut Riza, pelaksanaan pembangunan secara bertahap telah menunjukan perbaikan cukup signifikan di berbagai bidang pembangunan. Di bidang ekonomi misalnya. Kota Bontang mengalami pertumbuhan positif. Yakni, tingkat pertumbuhan ekonomi tanpa migas hingga 2019 mencapai 6,68 persen.

“Kita berharap tingkat pertumbuhan ekonomi ini masih akan tumbuh positif di 2020. Meskipun diperkirakan mengalami penurunan akibat Covid-19. Semoga tidak terjadi,” kata Riza.

Tak hanya itu. Sisi aspek kesejahteraan masyarakat. Lanjut Riza, indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bontang mencapai 80,09. Angka ini bahkan melampaui rata-rata IPM Kalimantan Timur 76,61. Bahkan melebihi IPM nasional mencapai 71,92.

Indeks Pembangunan Manusia atau disingkat IPM adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua daerah. IPM digunakan untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup masyarakatnya.

Keberhasilan pencapaian IPM ini tak lepas dari pelaksanaan program Pemkot Bontang. Terutama bidang pendidikan, kesehatan, hingga program lainnya yang mampu menstimulasi tumbuhnya perekonomian daerah.

“Misal, bidang pendidikan. Program unggulan seperti program bebas biaya pendidikan bagi sekolah negeri dan swasta serta subsidi biaya pendidikan bagi sekolah swasta mampu meningkatkan akses masyarakat mendapatkan pendidikan kian baik,” urai Riza.

Pun di bidang kesehatan. Lanjut Riza, program jaminan pemeliharaan kesehatan universal health coverage yang diberikan bagi seluruh warga Bontang telah mampu meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan.

Riza melanjutkan pelaksanaan program pembangunan juga relatif efektif dalam menstimulasi pengurangan kemiskinan dan pengangguran. Tingkat kemiskinan menurun dari 4,67 persen menjadi 4,22 persen pada tahun 2019. Pun angka pengangguran juga mengalami penurunan dari 9,61 persen menjadi 9,19 persen.

“Capaian ini bukan semata keberhasilan pemerintah. Tapi hasil kerja keras secara kolektif dari seluruh lapisan masyarakat sesuai perannya masing-masing,” ucap Riza. (**)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *