Reporter : Tomy Gutama
BONTANG, KALTIMOKE – Sebagai bentuk apresiasi, Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) dan PT Pamapersada Nusantara (PAMA) berikan bantuan kepada petani binaan yang tergabung dalam
Komunitas Petani Padi Borneo Organik Sehat Sejahtera alias ‘BOSS’.
Adapun bantuan tersebut berupa pemberian mesin penggiling dan rumah penggilingan padi, yang dilakukan dalam rangkaian acara ‘Semangat Berbagi Wujudkan Harapan’.
Selain itu, hal itu juga dimaksudkan dalam rangka mendukung produktivitas bisnis yang dilakukan para petani yang tergabung dalam BOSS.
Penyerahan mesin penggilingan dilakukan secara simbolis oleh Koordinator Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Pama Bessai Berinta, Suryo Aji. Sementara untuk penyerahan rumah penggilingan diserahkan secara simbolis oleh Department Head CSR PAMA Site PT Indominco Mandiri, Agung Dwi Ananto Djati kepada Perwakilan Koordinator Bidang Budidaya Komunitas Petani BOSS, Mus Mulyadi dan Koordinator Bidang Humas, Sulaiman.
Dalam acara tersebut, turut hadir secara virtual Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala; SRGS Division Head PT Pamapersada Nusantara TH Puguh Sasetyo; Sekretaris Pengurus YDBA Ida R. M. Sigalingging; dan Deputi Project Manager PT PAMA site PT Indominco Mandiri, Alfian Nasution.
Dalam sambutanya Ketua Pengurus YDBA menyampaikan harapannya dalam penyerahan bantuan ini. Sigit berharap mesin penggilingan yang diberikan YDBA dan rumah penggilingan yang diberikan oleh PT PAMA dapat dioptimalkan dan dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.
“Semoga dapat menghasilkan produk beras organik yang bernilai bernilai tambah. Sehingga nantinya dapat mengantarkan petani menjadi mandiri dan naik kelas dengan produknya,” ujarnya.
SRGS Division Head PT PAMA juga menyampaikan bahwa dengan adanya apresiasi ini diharapkan dapat mengurangi cost yang dikeluarkan petani. Sehingga, terjadi peningkatan perekonomian masyarakat.
“Kan selama ini bayar sewa untuk menggiling padi. Semoga ekonomi masyarakat dapat meningkat, khususnya petani yang tergabung dalam Komunitas BOSS,” ujarnya.
Sementara itu Koordinator Bidang Budidaya KomunitasKomunitas, Mus Mulyadi menyampaikan terima kasihnya kepada YBDA dan PT PAMA atas dukungannya terhadap para petani.
“Terima kasih untuk YBDA dan PT PAMA yang hingga kini masih konsisten membina kami,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini juga, Komunitas Petani Padi BOSS yang diwalili oleh Mus Mulyadi berkesempatan sharing mengenai perjalanan Petani Padi Konvensional menjadi Organik.
Mus Mulyadi menyampaikan bagaimana perjalanan awal mula beralih menerapkan sistem tanam organik, tantangan dalam perjalanan tersebut, manfaat setelah beralih ke organik dan pencapaiannya setelah beralih menjadi petani padi organik.
Dimana setelah beralih menjadi petani organik, mereka memiliki kemampuan dalam memilih benih yang unggul, adanya peningkatan hasil panen, semakin kreatif dan aktif dalam budidaya, kompetensi teknis & manajemen meningkat serta turunnya penggunaan bahan kimia.
Di akhir sesi sharing, Mus Mulyadi menyampaikan harapan atas apresiasi berupa mesin dan rumah penggilingan padi yang diberikan oleh YDBA dan PAMA. Mus Mulyadi berharap dengan apresiasi tersebut dapat meningkatkan kapasitas produksi, yang sebelumnya 100 – 200 kg gabah/ jam menjadi 500 kg gabah/ jam.
Sekedar informasi YDBA dan PAMA telah berkolaborasi sejak tahun 2008, dengan mendirikan LPB yang berperan dalam membina UMKM di tanah air. Salah satu LPB yang didirikan di Kaltim yakni LPB Pama Bessai Berinta Bontang, yang telah berdiri selama 5 tahun. Tepatnya pada 6 Desember 2015 lalu.
Berbagai sektor UMKM dibina oleh LPB, salah satunya sektor pertanian padi yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Awalnya pertanian padi tersebut dilakukan secara konvensional, hingga akhirnya para petani mulai belajar dan menerapkan pertanian padi organik.
Melihat semangat dan komitmen para petani lah, YDBA bersama PAMA dan LPB Pama Bessai Berinta, mendirikan komunitas petani padi Borneo Organik Sehat Sejahtera (BOSS) pada tahun 2018. Saat ini Komunitas tersebut telah memiliki 20 anggota yang tersebar di 7 desa Kecamatan Teluk pandan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Sekilas Tentang YDBA
YDBA merupakan yayasan yang didirikan oleh pendiri Astra, William Soeryadjaya pada 1980 dengan filosofi ‘Berikan Kail Bukan Ikan’. YDBA didirikan sebagai komitmen Astra untuk berperan serta aktif dalam membangun bangsa, seperti yang diamanatkan dalam butir pertama filosofi Astra, Catur Dharma, yaitu “Menjadi Milik yang bermanfaat bagi Bangsa dan Negara”.
YDBA menjalankan program tanggung jawab sosial Astra dengan fokus pada pembinaan UMKM yang meliputi UMKM manufaktur, baik terkait value chain bisnis Astra, maupun yang tidak terkait,
bengkel umum roda empat dan roda dua, pengrajin dan petani. Berlandaskan Operating Values-nya, yaitu Compassionate, Adaptive, Responsible dan Excellent, YDBA memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM untuk naik kelas dan mencapai kemandiriannya.
Pelatihan akan lebih efektif, jika dilengkapi pendampingan di lapangan melalui 13 cabang YDBA yang disebut dengan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB), berlokasi di Mataram, Nusa Tenggara Barat; Sidoarjo, Jawa Timur; Yogyakarta, DIY; Klaten, Jawa Tengah; Solo, Jawa Tengah; Tegal, Jawa Tengah; Tarikolot Citeureup Bogor; Sangatta, Kalimantan Timur; Bontang, Kalimantan Timur; Paser, Kalimantan Timur; Tapin, Kalimantan Selatan dan Tabalong, Kalimantan Selatan.
Hingga Desember 2019, YDBA telah memberikan pembinaan kepada 11.332 UMKM. Dimana 899 merupakan UMKM di bidang Manufaktur, 1.914 di bidang Bengkel Roda-2 dan Roda-4, 3.134 di bidang Kerajinan, 1.130 di bidang pertanian dan sekitar 4000an UMKM binaan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang telah kami serahkan ke stakeholder / partner dalam program pembinaannya. YDBA secara tidak langsung juga telah menciptakan 69.860 lapangan pekerjaan melalui UMKM yang difasilitasinya. (**)