Reporter : Mira
BONTANG, KALTIMOKE – Pengurus Kerukunan Keluarga Besar Asli Bontang (KKBAB) gelar pelantikan kepengurusan periode 2019-2024, Bontang Kuala (BK), Bontang Utara, pada Sabtu (19/9/2020) malam.
Pelantikan yang dilakukan langsung oleh Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, turut hadiri Bapak Pembangunan Kota Bontang, Sofyan Hasdam.
Selain itu, pelantikan tersebut juga disaksikan langsung oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang Andi Faizal, Sekretaris Komisi III DPRD Kota Bontang Abdul Samad, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kota Bontang, beserta jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait lainnya.
Neni Moerniaeni, berharap agar kepengurusan KKBAB di bawah pimpinan ketua yang baru, bisa menjalankan roda organisasi dengan lebih baik. Terlebih KKBAB memiliki riwayat dalam membangun Kota Bontang.
“Semua yang dilantik adalah orang-orang yang berjasa terhadap Kota Bontang, saya ucapkan selamat oleh semua pengurus. Buktikan bisa menjalankan roda organisasi dengan maksimal,” tuturnya.
Wali Kota Bontang perempuan pertama itu dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada pengurus KKBAB.
“Di Bontang ini terdapat beberapa paguyuban sehingga saya berharap masyarakat bisa hidup rukun, dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan,” ujar orang nomor satu di Kota Bontang ini.
Neni menjelaskan, hal tersebut sudah menjadi cita-cita Kota Bontang sejak lama. Dibuktikan dengan banyaknya paguyuban-paguyuban yang ada di Kota Bontang. Dari Jawa, Jawa Barat, Dayak, Sumatera dan Sulawesi dan lain-lain.
“Untuk kerukunan dan kemajuan pembangunan, jangan sekali-sekali ada perpecahan di kota kita. Karena perpecahan dan perselisihan tidak ada yang berakhir dengan kebahagaian,” tambahnya.
Tak lupa, Neni menegaskan, pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Desember mendatang, meski berbeda pilihan, namun ia mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kekondusifan Kota Bontang.
“Kita boleh beda, tapi mari kita menjaga kekondusifan kota kita. Apalagi Pemerintah Pusat telah menetapkan Bontang sebagai kota industri, kita wajib menjaganya,” sambungnya.
Ia pun berpesan agar tetap menjaga harmoni dan toleransi perbedaan. Sebab Kota Bontang dibangun berdasarkan perbedaan. Dimana penduduknya terdiri dari berbagai suku. (**)