Rabies Lebih Berbahaya! Puskeswan Lakukan Vaksinisasi Gratis Cegah Penularan Virus Ini

Reporter : Tomy Gutama.

BONTANG, KALTIMOKE – Belum ada metode secara pasti untuk dapat mengatasi rabies yang telah menimbulkan gejala. Selain Virus Corona, Rabies juga merupakan Zoonosis atau penyakit yang berasal dari hewan dan menyebabkan penyakit pada manusia.

Penyakit Rabies masuk pertama kali ke Indonesia pada tahun 1884, ditemukan oleh Schrool pada kuda, kemudian tahun 1889 Esser W, J, dan Penning menemukan penyakit rabies pada anjing. Pada tahun 1894, pertama kali virus rabies menyerang manusia, ditemukan oleh EV De Haan.

Di Kota Bontang sendiri telah ditemukan rabies pada hewan, namun belum ada catatan terjadi penularan pada manusia, tetapi resiko penularan tetap ada.

Dalam rangka menyambut Hari Rabies Dunia, Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Bontang laksanakan vaksinisasi gratis bagi hewan peliharaan milik warga. Dimulai pada tanggal 15 sampai dengan 28 September 2020 di Kantor Puskeswan, Jalan S Parman, Gang Banjar, Kelurahan Telihan, Kecamatan Bontang Barat.

Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan melindungi dan mencegah penularan rabies kepada manusia, yang dapat menular melalui gigitan hewan terjangkit. Mulai dari anjing, kucing, hingga kera.

“Di Bontang, untuk penularan ke manusia belum ada, namun kasus gigitan pernah terjadi. Terakhir tahun 2013 di Bontang Lestari, kucing gigit anak kecil. Ada laporan, setelah itu kita periksa ternyata kucingnya terjangkit rabies, kita beri vaksin kepada anak yang digigit,” ujar Riyono Kasi Kesehatan Hewan saat ditemui di kantornya, Kamis (17/9/2020).

Sebelumnya petugas Puskeswan juga gencar melakukan vaksinisasi rabies secara massal, door to door ke rumah warga. Namun karena pandemi Covid-19 sehingga di lakukan di kantor saja.

“Sampai dengan hari ini sudah sekitar 100 lebih yang memvaksin peliharaannya. Target kita 3000 hewan untuk di suntik vaksin rabies,” ucapnya.

Pria akrab di sapa Yono tersebut mengatakan penyakit rabies tidak bisa di anggap enteng. Karena dapat menyebabkan kematian pada manusia.

“Kalau di pikir-pikir penyakit rabies lebih mengerikan dari pada Covid, namun skalanya bukan Pandemi. Dapat menyebabkan kematian pada manusia, sebelum menemui ajalnya, pasien yang terjangkit rabies akan meraung kesakitan seperti anjing,” ucapnya.

Adapun ciri-ciri hewan yang terjangkit Rabies dapat di deteksi. Biasanya hewan peliharaan yang terjangkit cenderung lebih agresif, sulit di atur dan suka menggigit.

“Biasanya lebih galak, suka menyendiri, takut pada sinar matahari, ekor nya melengkung diantara kaki. Pada anjing stadium yang parah biasa terdapat busa disekitar mulut nya,” ucapnya.

Puskeswan juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang dan rumah sakit, jika ada kasus gigitan hewan maka pasti melapor ke kita.

“Jika ada laporan gigitan kita akan berikan vaksin kepada orangnya, lalu kita pantau hewan yang menggigit,” ujarnya.

Bagi pemilik hewan peliharaan terutama harus dikandangkan peliharaannya pungkasnya. (**)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *