Reporter : Tomy Gutama
BONTANG, KALTIMOKE – Banjir di RT 48, Kelurahan Lok Tuan, Kecamatan Bontang Utara, hingga kini masih dalam upaya penanganan pihak kelurahan.
Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang pun telah melakukan peninjauan langsung di wilayah tersebut, pada Senin (10/8/2020) lalu.
Banjir disinyalir terjadi akibat adanya aktivitas pembangunan pasar baru Lok Tuan. Sehingga drainase yang ada tidak berfungsi optimal.
Selain itu, jalur drainase juga tidak dapat menampung aliran air dan menyebabkan air meluap hingga ke rumah warga.
Lurah Lok Tuan, Muhammad Takwin mengatakan memang pada saat pembangunan awal pasar baru Lok Tuan, terjadi pendangkalan drainase karena adanya aktivitas penimbunan. Sehingga ketika hujan, pasir dan tanah ikut terbawa aliran air.
Namun, kini telah ada pagar pembatas dan semacam penyaring, sehingga pasir ataupun tanah tidak langsung mengalir ke drainase.
“Kita sudah lakukan gotong royong dengan warga. Kita juga telah lakukan pengerukan menggunakan excavator, namun karena unitnya kecil maka tidak maksimal, mungkin nanti bisa kita pinjam unitnya Dinas Lingkungan Hidup karena mereka punya excavator amphibi,” ujarnya saat rapat bersama Komisi III DPRD Kota Bontang mengenai hasil tindak lanjut sidak di RT 48, Kelurahan Lok Tuan, Senin (7/9/2020).
Kita juga telah berusaha melakukan komunikasi dengan pihak PT KIE mengenai bagaimana drainase warga dapat terhubung ke drainase pembuangan milik perusahaan. Sehingga air dapat langsung mengalir ke jalur drainase besar sambung Takwin.
Bukan hanya di RT 48, Takwin juga menyampaikan bahwa untuk menyelesaikan persoalan banjir harus dilakukan upaya perbaikan drainase secara komperhensif.
Secara umum pihaknya telah mengetahui penyebab banjir yang ada di wilayah Lok Tuan, namun terkendala keterbatasan wewenang ditingkat kelurahan.
“Memang perlu di perbaiki lagi drainase yang ada untuk diperlancar lagi aliran airnya, untuk itu kita harap dengan adanya rapat bersama anggota dewan ini bisa membantu agar dapat cepat terealisasi,” ucapnya.
Sementara itu, Amir Tosina mengatakan pihaknya tengah mengupayakan bagaimana persoalan banjir dapat terselesaikan.
“Maka kita adakan rapat pada hari ini. namun karena ada sedikit kesalahan, beberapa pihak yang harusnya mengikuti rapat ini belum dapat hadir,” ujarnya.
Ia juga meminta kepada Lurah Lok Tuan agar membuat peta masalah seutuh mungkin, untuk kemudian dapat direncanakan lebih lanjut.
“Kita akan adakan lagi rapat lanjutan semoga kedepan pihak pemilik lahan, maupun perusahaan dapat hadir sehingga persoalan ini dapat segera terselesaikan,” pungkasnya. (**)