BONTANG, KALTIMOKE – Musim penghujan yang mulai melanda Bontang di awal September ini membuat pihak Kecamatan Bontang Utara melakukan aksi siaga di wilayah rawan banjr.
Pelaksana Tugas (Plt) Camat Bontang Utara, Cahyo Adi Wichaksono mengungkapkan, Kelurahan Guntung yang menjadi titik rawan banjir perlu dilakukakan antisipasi lebih awal.
Langkah awal yang dilakukan pihak Kecamatan di Guntung yakni dengan menyambangi titik air yang menggenang dan berpotensi menyebabkan banjir.
“Semalam, kami mendatangi lokasi yang berpotensi banjir. Itu agar kami bisa melakukan tindakan cepat jika terjadi banjir,” ujar Cahyo saat ditemui di kantornya, Jalan Awang Long Kelurahan Bontang Baru, Bontang Utara, Senin (07/09/2020) siang. ungkapnya
Lebih lanjut dijelaskan, sebagai bentuk kewajiban pemerintah untuk selalu memantau keamanan warga di daerahnya, pihak kecamatan melakukan patroli gabungan untuk memantau debit air.
Patroli tersebut dilakukan bersama FKPM Kelurahan Guntung, PMI,BPBD, Kelurahan Guntung, Babinsa dan Babinkantibmas dengan tujuan untuk memantau debit air dan memastikan keadaan warga baik – baik saja meski ada beberapa rumah warga yang tergenang air.
“Kalau di Guntung pusatnya di jl. Tari Enggang. Memang rawan banjir disana” ujarnya.
Sepanjang patroli , dia mengamati bahwa penyebab air menggenang di wilayah tersebut karena Guntung merupakan dataran rendah yang berbatasan langsung dengan laut. Ketika air laut mengalami pasang dan mendapat guyuran debit air yang begitu deras dari dataran tinggi maka secara alami akan membentuk genangan air.
Akibat curah hujan yang begitu tinggi, sepanjang jl. Tari Enggang tersebut tergenang air dengan kedalaman 30 – 40 cm.
“Kami sampai tengah malam mengamati, memang penyebab utamanya karena Guntung dataran rendah,” ujarnya.
Lebih lanjut Chahyo mengungkapkan sebagai langkah antasipasi jika terjadi banjit. Pihaknya telah melakukan persiapan. Seperti, mempersiapkan tempat evakuasi, perahu karet, peralatan dapur umum, obat-obatan, logistik makanan, pakaian layak pakai dan semacamnya apabila keadaan semakin parah.
“Kami sudah ada persipan. Jika ada banjir besar nantinya, penanganan akan lebih cepat kami lakukan,” ujarnya
Kendati demikian, Chahyo mengimbau kepada masyarakat setempat untuk tidak panik serta mengimbau masyarakat setempat untuk lebih memperhatikan drainase atau saluran setempat yang mengalami tersumbat.
“Yah, saya berharap bila nanti airnya telah surut, ketua RT beserta warganya melakukan kerja bakti untuk mengangkat sedimen pada parit yang tersumbat itu,” harapnya