Infrastruktur Pariwisata Wajib Dibenahi, Warga BK Minta Jalan Ditinggikan

Reporter : Mira

BONTANG, KALTIMOKE- Sering kali meluap hingga menggenangi badan jalan, menjadi hal yang kerap dijumpai di Bontang Kuala. Pasang surut air laut menjadi salah satu penyebab seringnya terjadi peristiwa tersebut.

Curah hujan yang mulai meninggi, juga dapat memicu kembali terjadinya banjir yang siap menerjang kapan saja, di sejumlah wilayah Kota Bontang, termasuk Bontang Kuala.

Hujan, tidak hujan, Bontang Kuala (BK) sering mengalami terjadinya genangan akibat dari air laut yang meluap. Lurah BK mengatakan banyak warga sekitar yang berharap sepanjang jalan masuk yang setiap hari dilewati dapat ditinggikan.

“Pertama kami dari Kelurahan meneruskan penyampaian dari warga, kita berterima kasih sudah dikunjungi oleh teman-teman anggota dewan komisi III, posisi sering terjadi banjir di RT 18,” tutur Rony, Lurah BK usai kunjungan Sidak Komisi III, Senin (31/8/2020).

“Ketika banjir naik biasanya selalu pagi dan itu mengganggu akses aktivitas warga kita dari luar mau kedalam yang dalam juga mau keluar tidak bisa, anak-anak sekolah sangat terganggu sekali. Karena hujan tidak hujan memang selalu banjir, bisa 2 bulan sekali,” sambungnya.

Warga sekitar juga berharap, apabila dilakukan perbaikkan infrastruktur seperti peninggian badan jalan dapat memicu peningkatan fasilitas untuk destinasi wisata khususnya untuk Bontang Kuala.

Daerah tersebut masuk dalam kewenangan tingkat pusat dan kota, jadi memang butuh prosedur yang cukup lama. Setiap tahun selalu masuk dan selalu menjadi prioritas semua RT. Dimana BK memiliki 11 RT.

“Kami berharap, setelah kunjungan dewan. Betul-betul ada hasilnya dan bisa dilaksanakan secepatnya,” harapnya.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Amir Tosina menyebutkan setelah sidak agar segera ditindaklankuti serta dikerjakan dengan baik oleh dinas terkait, sesuai dengan perencanaan yang diusulkan. Sebab ada beberapa titik banjir di Kota Bontang yang sudah didatangi oleh Komisi III.

“Ini adalah salah satu program komisi III untuk menuntaskan rawan banjir di Kota Bontang. Jadi ini sudah hampir 2 bulan kita aktif untuk menulusuri semua titik rawan banjir. Artinya kunjungan-kunjungan ke tempat tersebut mudah-mudahan ada tindak lanjut dari PUPRK dan bisa kita relisasikan di tahun 2021 ini sekitar 50 persen,” ungkapnya.

Pihaknya meminta tahun 2022 sudah tuntas sampai 90 persen. Amir juga mengatakan dari hasil reses hampir 70 persen masyarakat menginginkan pekerjaan fisik (Drainase). Terutama di zona rawan banjir.

Usulan pekerjaan jalan poros BK pun sudah komunikasi dengan Pemerintah Provinsi maupun Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN). Dari itu usulannya, sebelum ada pengerjaan pembangunan di BK dalam hal ini Wisata, pihaknya terlebih dahulu mengusulkan untuk mengerjakan jalannya.

“Jadi mudah-mudahan dalam waktu dekat ini balai jalan provinsi juga turun kedaerah untuk memantau apa yang harus dipantau. Jadi mudah-mudahan terkait dari dengan kunjungan dan sidang komisi III ini bukan berarti cuma turun ke lokasi, tapi ada realisasi dan kerjasama atas DPRD dan pemerintah Kota Bontang,” pintanya.

Sementara, Taviv Nugroho, Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang, pihaknya siap apabila kerja yang sifatnya temporis mampu dilaksanakan di perubahan. Akan tetapi dirinya ingin memastikan anggaran yang akan menunjang pelaksanaan kerjaannya seperti apa.

“Kalau anggarannya memang masuk, kami akan mendorong untuk dilaksanakan. Jadi kita bisa membahas perencanaannya dari sekarang,” ujarnya. (**)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *