Reporter : Mira
BONTANG, KALTIMOKE – Banjir di Masamba, Luwu Utara, yang terjadi Senin (13/7/2020) memaksa 14.483 orang mengungsi dan menyebabkan 2.827 kerusakan.
Melalui akun twitter resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan terdapat peningkatan penyakit di pengungsian antara lain ISPA 550 orang, dermatis sebanyak 288 orang, 225 orang hipertensi dan 61 orang diare, Minggu (26/7/2020).
Pemulihan kondisi Luwu Utara setelah diterpa bencana yang menyebabkan 38 orang meninggal, 9 orang hilang dan 106 orang luka-luka, terus dialiri bantuan dari seluruh penjuru negeri.
Seperti yang dilakukan Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) dan Ikatan Pemuda Luwu Raya (IPLR) Bontang, Kalimantan Timur.
Dua pekan selepas kejadian tersebut berlalu, KKLR dan IPLR memberangkatkan lima orang Relawan peduli Masamba, Minggu (26/07/2020).
Ketua KKLR Bontang, Arif menyampaikan keberangkatan ini dalam rangka menyalurkan bantuan bagi korban bencana banjir bandang.
“Kami membawa bantuan masyarakat Bontang untuk diserahkan kepada korban banjir,” ujar Arif.
Selain relawan dari Bontang, turut pula KKLR dan mahasiswa dari Samarinda, serta relawan dari Berau.
“Ada dari Samarinda 10 orang dan 7 orang dari Berau,” katanya.
Arif berharap, masyarakat Bontang dapat mendoakan relawan yang akan berangkat dengan misi kemanusiaan ini.
Senada dengan hal tersebut, Ketua IPLR Bontang Amir Jaya mengatakan pendistribusian bantuan dibagi menjadi dua tahap, total dana yang terkumpul dari masyarakat Bontang sebesar Rp161 juta.
“Saat ini yang dibawa untuk dibelanjakan sesuai kebutuhan masyarakat di Masamba Rp115 juta, dan untuk sisanya Rp46 juta akan disalurkan di Maipi dalam bentuk tunai yang akan diwakili pak Nursalam anggota DPRD,” terangnya.
Pelepasan relawan dilakukan oleh Wakil Wali Kota Bontang sekaligus Dewan Pembina KKLR Bontang, Basri Rase. Ia berharap hal ini dapat mengurangi beban para korban.
“Kepedulian antar sesama harus dilakukan. Semoga bantuan dari masyarakat Bontang bermanfaat bagi korban,” imbuhnya. (**)