Reporter : Tomy Gutama
BONTANG, KALTIMOKE – Banjir bandang yang melanda Masamba, Luwu Utara pada Senin (15/7/2020) lalu menyebabkan 4.930 keluarga terdampak musibah ini. Hingga kini 25 orang dilaporkan meninggal dunia dan 69 lainnya masih dalam pencarian.
Berdasarkan informasi BPBD setempat, musibah itu terjadi di Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara. Banjir bandang diduga akibat curah hujan yang sangat tinggi sejak 12 Juli lalu di wilayah kabupaten setempat, khususnya di wilayah pegunungan.
Gerakan sosial pun mulai bermunculan guna membantu meringankan beban para korban yang terdampak musibah, salah satunya yakni Gerakan bertajuk Pemuda Bontang Peduli Masamba yang berisikan pemuda-pemudi dengan jiwa sosial tinggi dari gabungan beberapa organisasi di Kota Bontang, diantaranya HMI, HMB, HIPMI PT, IPTLI, FOKUS BEM, IKAMI SULSEL, IPMB, HIM-PIB Bontang, dan KT Tunas Indah.
Koordinator Gerakan Pemuda Bontang Peduli Masamba, Firmansyah HN mengatakan bahwa aksi ini didasari atas panggilan kemanusian, teman-teman yang tergabung dari beberapa organisasi pemuda Kota Bontang yang tergerak setelah mendapatkan kabar terkait musibah banjir bandang Masamba, Luwu Utara.
“Aksi ini dilakukan atas dasar kemanusian kepada saudara sebangsa kita,” ujarnya.
Lanjutnya, ia mengatakan gerakan ini telah berjalan tiga hari, dimulai pada Selasa (14/7/2020).
“Hasil hari pertama sebesar Rp1.723.000, hari kedua Rp3.646.000, dan hari ketiga Rp2.711.000 dengan total Rp8.080.000,” ujarnya.
“Dan tadi sudah kami serahkan ke KKLR sebagai penghubung yang akan berangkat langsung ke masamba,” tambahnya.
Tak lupa juga, dirinya mewakili teman-teman mengucapkan terima kasih kepada warga Bontang yang telah menyisihkan sedikit hartanya untuk membantu saudara kita di masamba. (**)