Reporter : Mira
BONTANG, KALTIMOKE – Jamur enoki membuat heboh sepekan ini. Bahkan jamur ini disebut berbahaya bagi kesehatan dan bisa mematikan. Oleh karena itu Dinas Ketahanan Pangan Perikanan dan Pertanian (DKP3) Kota Bontang mengadakan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke sejumlah swalayan maupun restoran.
Sidak tersebut guna mendata swalayan dan restoran cepat saji yang menjual jamur enoki. Hal itu sesuai dengan Surat Edaran (SE) DKP3 dari Provinsi untuk segera melakukan pemantauan dan pengawasan peredaran jamur enoki ini.
Fahrudin Noor selaku Kepala Seksi (Kasi) Keamanan Pangan DKP3 Kota Bontang di Perpustakaan Daerah Kota Bontang saat ditemui, pada Kamis (2/7/2020) di ruang Perpustakaan, Jl. HM. Ardans menyampaikan, sidak dilaksanakan di tiga Kecamatan Kota Bontang. Yakni Kecamatan Utara, Kecamatan Barat dan Kecamatan Selatan.
Kata dia, monitoring pengawasan ini berkaitan karena sebelumnya Indonesia menerima informasi dari international food safety authority network (infosan) yang merupakan jaringan otoritas keamanan pangan internasional dibawah FAO/WHO melalui Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (Inrasff).
Saat itu telah diterima informasi Kejadian Luar Biasa (KLB), pada Maret-April 2020 di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia akibat menkonsumsi jamur enoki asal Korea Selatan yang tercemar bakteri listeria monocytogenes.
Kemudian kementerian pertanian melalui badan ketahanan pangan melakukan investigasi terhadap produk enoki dan telah dilakukan uji sample melalui PT Saraswanti Indo Genetech.
“Mereka memberikan hasil uji sample dari jamur tersebut bahwa 5 lot tidak memenuhi persyaratan karena terdeteksi mengandung bakteri listeria monocytogenes yang bisa mengakibatkan kematian,” ujarnya.
Ditegaskan Fahrudin, Badan Ketahanan Pangan mengambil langkah memerintahkan importir untuk melakukan penarikan dan pemusnahan produk jamur enoki dari Green Co Ltd, Korea Selatan.
“Hasil pemantauan dilapangan tadi bahwa swalayan dan restaurant cepat saji di Bontang ini tidak menjual jamur enoki dari Green Co Ltd, Korea Selatan. Kebanyakan mereka menjual jamur enoki dari China,” tegasnya. (**)