Reporter : Mira
BONTANG, KALTIMOKE — Hingga kini Kementeri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang dipimpin Nadiem Anwar Makarim belum dapat memastikan kapan jadwal peserta didik akan dimulai.
Sempat beredar isu yang menyebutkan tahun ajaran baru akan dimulai Juni 2020 mendatang, apabila kehidupan New Normal diberlakukan.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kabid Dikdas Disdikbud) Kota Bontang, Saparuddin menanggapi hal tersebut, ia menyatakan New Normal masih rancangan, Kemendikbud pun belum bisa memastikan karena harus berdasarkan informasi dari gugus tugas penanggulangan Covid-19.
“Sampai hari ini gugus tugas belum ada rilis, makanya kita tunggu sampai tanggal 29 Mei untuk tanggap darurat pertama. Tidak tau apakah akan masih diperpanjang atau bagaimana,” ungkapnya pada reporter KaltimOke, pada Selasa (26/5) siang.
Kendati demikian, proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) semua tetap berjalan sesuai dengan aturan atau jadwal yang berlaku, tidak ada yang berubah.
Selain itu, pihaknya masih menunggu protokoler resmi untuk penerapan New Normal di sekolah.
“Disebagian media sudah dirilis, namun secara resminya belum,” ujarnya.
Ia pun menjelaskan protokol yang beredar dimedia sosial yakni proses skrining kesehatan bagi guru dan karyawan sekolah, skrining zona lokasi tempat tinggal, melakukan test Covid-19, menjaga jarak, tidak berkumpul, dan guru tidak mengajar dengan berpindah-pindah kelas.
“Terus guru dan karyawan yang telah lolos tahap skrining akan diberikan tanda, sosialisai virtual. Bagi guru kelas, diwajibkan untuk mendata dan mengecek kondisi murid maupun orang tua siswa secara virtual sebagai skrining awal dan lain-lainnya,” paparnya.
Lanjutnya, jika memang diinstruksikan agar anak sekolah kembali masuk sekolah Juni ini, maka pihaknya akan mengikuti.
Namun, Menteri Nadiem Anwar Makarim dengan tegas membantah soal informasi yang beredar bahwa tahun ajaran baru akan dimulai 15 Juni 2020 mendatang.
“Mohon menunggu dan saya belum bisa memberikan statement apapun untuk keputusan itu. Karena dipusatkan di gugus tugas. Mohon kesabaran. Kalau ada hoax-hoax dan apa sampai akhir tahun, itu tidak benar,” kata Nadiem saat melakukan rapat kerja virtual dengan Komisi X DPR RI Jumat (22/5). (**)