Reporter : Mira
BONTANG, KALTIMOKE — Tiga poin penting yang harus diperhatikan Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang, yakni jumlah Orang Dalam Pantauan (ODP), Pasien Dalam Pemantauan (PDP), pasien terkonfirmasi positif serta jumlah pasien yang meninggal dikarenakan Covid-19.
Hal tersebut dikatakan Brigjen TNI (Purn) Nanang Heryanto selaku Liaison Officer (LO) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Satgas Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Wilayah Kalimantan Timur (Kaltim), kepada awak media di Pendopo Wali Kota Bontang, Kamis (21/5) pagi.
Lanjutnya, kedua tentang logistik, baik dari Pemerintah Pusat, BNPB maupun Kementerian, dan kemudian yang ketiga adalah data Laboratorium.
“Memang di Bontang ini belum memiliki laboratorium, akan tetapi sudah mempunyai alat Test Cepat Molekuler (TCM), tinggal alat cartridge corona.” Tandasnya.
Nanang berharap, semoga dengan kunjungannya di Kota Bontang nantinya akan lebih mudah menyampaikan ke pusat untuk pengadaan cartridge yang saat ini sulit untuk didapatkan. Ia pun tidak bisa memastikan kapan barang tersebut akan tiba, apabila disetujui.
Ia menjelaskan, mengenai Covid ini sendiri tidak bisa hilang secara total, hal itupun sesuai dengan statemen World Healthy Organizer (WHO) yang menyebut bahwa manusia harus bisa berteman dengan kebiasaan baru atau disebut New Normal, salah satu penekanannya tetap menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Terkait imbaun pemerintah pusat maupun daerah yang dianggap ‘tebang pilih’ soal ibadah di rumah saja, sementara pusat perbelanjaan, bandara dan lainnya masih dibiarkan terbuka, Nanang menjelaskan bahwa hal tersebut tidak dilarang.
“Pemerintah bukan melarang, akan tetapi tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Bepergian pun boleh tapi lalukan dulu rapid test supaya mendapatkan surat keterangan sehat, contohnya saya sendiri yang melakukan rapid test sebanyak dua kali untuk berkunjung kesini (Bontang),” tutupnya. (**)