Hardiknas di Tengah Wabah, DPRD Minta Dukungan Penuh Orang Tua Murid

Reporter : Tomy Gutama

BONTANG, KALTIMOKE — Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2020 kali ini tidak dimeriahkan oleh penyelenggaraan upacara bendera yang biasa di ikuti oleh siswa siswi mulai dari tingkat dasar, menengah, hingga mahasiswa.

Hal tersebut berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Peringatan Hari Pendidikan Nasional oleh Kementrian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud).

Memperingati Hari Pendidikan di Tengah Wabah Corona Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Agus Haris mengatakan banyak hikmah yang bisa kita petik dari wabah ini, salah satunya ialah lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta serta pentingnya menjaga pola hidup bersih dan sehat.

“Kita harus ambil hikmah nya ternyata kita manusia ini tidak berarti apa-apa dihadapan Sang Kuasa dan pelajaran yang terpenting dari wabah ini adalah hidup bersih dan sehat yang selama ini masih dianggap sepele oleh masyarakat,” ujarnya.

Agus Haris juga menekankan kepada para orang tua murid untuk dapat mengawasi dan memberikan motivasi guna meningkatkan semangat belajar anak-anaknya selama masa darurat pandemi Covid-19 agar proses belajar tetap berjalan efektif walaupun sekolah tengah diliburkan.

“Peran strategis dimasa sekarang ialah peran orang tua, karena orang tua inilah yang sebenarnya mengerti bagaimana kondisi dan Psikologis keluarganya dia yang harus yang membangkitkan semangat belajar anak-anaknya,” ujarnya.

Anggota Dewan terpilih 2 periode tersebut mengatakan kedepannya DPRD akan melakukan rapat koordinasi menyiapkan sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran sebagai langkah antisipasi mengingat potensi wabah yang diperkirakan masih berlangsung sampai akhir tahun.

“Kerena segala sesuatunya kan membutuhkan pembiayaan, bulan juli sudah mulai masuk pembahasan anggaran perubahan, nanti kita rumuskan disitu,” ujarnya.

Dalam Peringatan Hari Pendidikan Nasional ini Agus Haris menyampaikan bahwasanya pendidikan dapat diambil dari mana saja mulai dari tingkat formal mulai paud hingga jenjang mahasiswa, bahkan sekarang melalui media berita dapat memberikan informasi dan edukasi secara praktis.

Untuk itu ia mengingatkan kepada para awak media agar dalam membuat berita sekiranya dapat mengedukasi pembacanya dan tidak membuat berita yang cenderung membuat kekhawatiran yang berlebih di masyarakat.

“Harapan saya kepada media dalam membuat berita karena akan dikonsumsi publik mohon agar dapat disaring betul-betul, menyajikan berita yang sejuk dan bisa menenangkan masyarakat,” jelas Agus Haris.

“Karena ketakutan berlebih akan menjadi penyakit namun jika kita optimis dan yakin maka akan menjadi obat,” tutupnya. (**/adv)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *