Reporter : Tomy Gutama
BONTANG, KALTIMOKE — Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Muslimin meminta masyarakat untuk menghentikan stigma kepada pasien yang telah sembuh maupun pasien positif Covid-19 termasuk pasien ODP, PDP, dan OTG.
Stigma yang terjadi membuat masyarakat enggan untuk melaporkan diri karena takut dikucilkan di lingkungannya, hingga akhirnya banyak masyarakat tidak berterus terang kepada petugas kesehatan.
Dia menyampaikan bahwa pasien yang terbebas dari Virus Corona sesuai prosedur medis yang berlaku, tidak akan menularkan wabah tersebut ke orang lain disekitarnya, namun masyarakat diimbau untuk tetap waspada.
“Kan yang seharusnya kita jauhi itu penyakitnya bukan orangnya, jangan sampai menjadi beban untuk orang tersebut,” ujarnya.
Meski belum ada korban jiwa, Muslimin berharap agar tidak ada kasus penolakan pemakaman terhadap pasien Covid-19 akibat dari stigma yang menganggap hal itu sebagai bahaya, seperti yang sudah terjadi di kota lain.
“Ini juga harus kita antisipasi sebelum kita mengalami hal yang sama, walaupun kita tidak menginginkan kejadian seperti itu,” ujarnya.
“Untuk itu perlu duduk bersama pemuka agama, Pemkot Bontang, dan seluruh unsur terkait, jika terjadi keadaan yang tidak diinginkan, bahkan kalau bisa diperkuat dengan aturan ataupun regulasi,” tambahnya.
Menjelang bulan suci Ramadhan, Muslimin menegaskan kepada masyarakat untuk mematuhi imbauan Pemerintah agar melakukan ibadah tarawih ataupun ibadah lain di rumah saja melihat situasi dan kondisi yang belum kondusif.
“Persoalan ibadah memang selama ini kita beranggapan beribadah lebih afdol di mesjid, tetapi karena situasi dan kondisi sekarang mengharuskan kita mengikuti instruksi pemerintah dan fatwa Ulama,” ujar Muslimin.
“Untuk itu mari kita bersama-sama memutuskan mata rantai penyebaran Virus Corona dengan disiplin mengikuti imbauan tersebut,” tutupnya. (**/adv)