BONTANG, KALTIMOKE — Banjir yang melanda warga membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang harus bekerja keras. Upaya demi upaya terus dilakukan untuk mengatasi bencara tersebut. Salah satunya dengan melakukan relokasi kepada warga yang tinggal di bantaran sungai.
Untuk itu, Pemkot harus menyediakan bangunan untuk tujuan relokasi warga. Sebab, mereka tak lagi dibolehkan tinggal di bantaran sungai.
“Yang paling memungkinkan adalah membangun rumah susun sederhana milik (Rusunami),” ungkap Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni saat menghadiri acara Halal Bihalal Kelurahan Telihan beberapa waktu lalu.
Acara tersebut digelar di Balai Pertemuan Umum Kecamatan Bontang Barat. Neni mengatakan, Pemkot telah melakukan upaya persuasif kepada warga yang tinggal di lokasi bantaran sungai agar bersedia pindah ke rusunami yang akan dibangun.
“Jika warga sekitar mau direlokasi insya Allah kita akan berembuk dan akan dibangun rusunami,” ujar Neni.
Untuk lahan, kata Neni, ada beberapa lahan Pemkot yang bisa digunakan. Salah satu pilihannya adalah lahan di Kelurahan Bontang Baru.
“Jadi bentuk rusunami itu nantinya seperti apartemen,” beber mantan Ketua DPRD Bontang ini.
Saat ini, Pemkot akan mendata terlebih dahulu rumah yang terletak di bibir sungai. Data itulah yang digunakan untuk jumlah kamar bangunan rusunami nantinya. (sov/adv)