BONTANG, KALTIMOKE — Pemerintah Kota Bontang benar-benar serius menangani permasalahan banjir yang baru-baru ini terjadi. Apalagi banjir tersebut merupakan banjir terparah dalam sejarah berdirinya Kota Bontang.
Wali Kota Bontang, Hj Neni Moerniaeni pun turun langsung ke lapangan untuk memastikan langkah-langkah pengendalian banjir. Baru-baru ini, wali kota yang kerap disapa Bunda Neni ini turun bersama Sekretaris Daerah, drh. Agus Amir, M. Si dan Camat Bontang Utara, Sudi Priyanto. Instansi teknis juga hadir melakukan monitoring terhadap kegiatan alat berat yang tengah melakukan normalisasi sungai.
Program restorasi kali dan laut bersih (prokasih) pun diintegrasikan dengan program pengendalian banjir. Kali ini dengan menyasar Sungai Guntung dan Sungai Kanibungan.
Sudi menegaskan, normalisasi Sungai Kanibungan diharapkan tuntas dalam kurun waktu tiga pekan ke depan. “Ke depannya kegiatan ini akan diintegrasikan dengan program turap dan normalisasi Sungai Guntung dan Sungai Kanibungan yg akan dibiayai melalui APBD Provinsi Kaltim,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Sudi Priyanto, Pemkot Bontang berharap ke depan dengan seluruh program kegiatan yang telah dilaksanakan dapat memperlancar aliran air dari arah hulu menuju muara sungai hingga ke laut. Tujuannya agar wilayah Guntung dan sekitarnya dapat terbebas dari ancaman banjir.
Hanya saja, Sudi buru-buru menambahkan, pelaksanaan prokasih tersebut hanya dapat optimal apabila ditopang dengan peran serta masyarakat setempat. Antara lain tidak membuang sampah ke sungai, serta mendukung penertiban bangunan di pinggir sungai yang ada di Kota Bontang. (san/adv)