DPRD Sesalkan Bandara Bontang Batal Dibangun

BONTANG, KALTIMOKE — Pembangunan bandar udara (Bandara) di Kota Bontang batal. Pasalnya, Bandara APT Pranoto kini sudah beroperasi. DPRD Bontang menyesalkan pembatalan tersebut mengingat bandara sangat dibutuhkan untuk menunjang aktivitas ekonomi di Kota Taman.

“Kami sangat menyayangkan pembatalan pembangunan Bandara di Bontang. Kalau saja itu jadi dibangun, maka tentu bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bontang,” sesal Wakil Ketua Komisi III DPRD Bontang,  Suhud Harianto.

Kata dia, kalau ada bandara, maka pariwisata Bontang akan lebih berkembang. Selain itu, potensi lain yang dimiliki Bontang menjadi lebih gampang dijual. Sebab, lalu lintas barang dan orang menjadi lebih mudah dan cepat.

Reaksi Suhud ini disampaikan dalam rapat kerja dengan Dinas Perhubungan Kota Bontang, Senin, 18 Februari 2018. Dalam rapat tersebut, Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bontang, Murlan mengungkap perihal pembatalan pembangunan bandara.

“Pembangunan Bandara  dibatalkannya  karena  Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto di Samarinda telah beroperasi,” ujarnya.

Menurut dia, seluruh pembangunan bandara melalui APBN. Karena itu, seluruh pembangunan bandara perintis atau bandara yang lain dihapuskan karena sudah adanya bandara udara di Samarinda.

“Anggaran yang ada untuk pembangunan bandara di Bontang dialihkan Kemenhub  untuk proses perbaikan jalan dari dan ke APT Pranoto,” beber Murlan.

Sehubungan dengan itu, Suhud menegaskan, Pemkot Bontang tentu tak bisa berbuat banyak atas pembatalan tersebut. Meski demikian, ia tetap berharap, peluang memiliki Bandara tidak lantas pupus sama sekali. Harapannya, ke depan ada perubahan kebijakan.

“Sementara ini, kita hanya bisa memaksimalkan apa yang ada di Bontang, mengingat waktu menteri BUMN datang telah memastikan pembangunan kilang pertamina di Bontang,” imbuhnya. (adv)

 




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *