BONTANG, KALTIMOKE – Penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) di setiap produk menjadi komitmen Pupuk Kaltim. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan serta peningkatan mutu hasil produksi dalam negeri. Tujuannya agar lebih berkembang melalui peningkatan daya saing industri di pasar global.
Komitmen tersebut mendasari keikutsertaan Pupuk Kaltim pada ajang Indonesia Quality Expo (IQE) ke-6. Acara ini dihelat Badan Sertifikasi Nasional (BSN) dalam peringatan Bulan Mutu Nasional 2018. Kepala BSN, Bambang Prasetya membuka acara di Grand City Convex Surabaya, Jawa Timur, 25 Oktober 2018.
Selain produk mitra binaan, Pupuk Kaltim juga menampilkan berbagai inovasi lintas Departemen dalam mendukung penerapan industri 4.0 pada IQE 2018. Diantaranya produk Manufacturing Jasa Pelayanan Pabrik (JPP), Laboratorium Kultur Jaringan, Distribution Requirements Planning (DRP) dan Distribution Planning and Control Sistem (DPCS). Selain itu, PKT juga menampilkan kolaborasi tim Kompartemen Perencanaan dan Pengendalian (Rendal) Pemasaran, serta Distribusi, termasuk fasilitas layanan produk dan distribusi di 2/3 wilayah Indonesia.
Direktur Teknik dan Pengembangan Pupuk Kaltim Satriyo Nugroho, menjelaskan, melalui kegiatan ini Pupuk Kaltim tak hanya menunjukkan konsistensi penerapan standardisasi mutu pada tataran produk saja. Akan tetapi, juga proses produksi sesuai kaidah SNI maupun International Organization for Standarization (ISO) di setiap pabrik.
Langkah ini sebagai jaminan kualitas produk yang dihasilkan Pupuk Kaltim dalam mendukung ketahanan pangan nasional. “Konsistensi jaminan mutu Pupuk Kaltim juga dirancang melalui roadmap 2017-2021. Secara bertahap, seluruh proses produksi Pupuk Kaltim kami pastikan sesuai kaidah SNI maupun ISO di setiap pabrik,” ujar Satriyo Nugroho.
Menurut dia, sejak 2017 penerapan standardisasi mutu produksi dilaksanakan melalui sertifikasi ISO 50001 untuk Pabrik 3 dan Pabrik 1A pada 2018. Dilanjutkan Pabrik 4 (2019), Pabrik 2 (2020) dan Pabrik 5 (2021). Secara nasional, penerapan SNI Pupuk Kaltim juga diakui dengan diraihnya penghargaan SNI Award kategori Platinum dua tahun berturut-turut, pada 2016 dan 2017. Tahun ini ditarget mampu tercapai untuk ketiga kalinya, dengan predikat Grand Platinum pasca evaluasi peningkatan mutu produk oleh BSN beberapa waktu lalu.
Selain itu, Pupuk Kaltim terpilih sebagai The Most Inspiring Quality, pada ajang Quality Editor’s Choice 2018 untuk kategori Perusahaan Penerap SNI. “Pupuk Kaltim berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas produksi yang sesuai standar nasional dan internasional,” tambah Satriyo.
Menyadari hal tersebut, Pupuk Kaltim terus berinovasi dalam pengembangan mutu serta kualitas yang dihasilkan, sekaligus mendukung penerapan Industri 4.0. Termasuk mendorong mitra binaan dari berbagai pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Bontang dan Kalimantan Timur, agar menghasilkan produk berkualitas sesuai kaidah dan standardisasi SNI.
Upaya itu membuahkan hasil. Terbukti, Pupuk Kaltim meraih Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI) Batik Beras Basah Bontang binaan Pupuk Kaltim dari BSN. Bambang Prasetya menyerahkan sertifikasi pada seremonial pembukaan IQE 2018.
“Ini suatu kebanggaan bagi Pupuk Kaltim, karena berhasil membina UKM hingga mampu meraih SPPT SNI sebagai pengakuan atas produk yang dihasilkan,” pungkas Satriyo. (*/vo/nav/adv)