Sinergi BUMN Bangun Pabrik Amonium Nitrat di Bontang

BONTANG, KALTIMOKE – PT Pupuk Kaltim dan PT Dahana (Persero) akan bekerja sama membangun pabrik Ammonium Nitrate (AN). Rencananya, pabrik yang akan dibangun berkapasitas produksi 75.000 ton per tahun, terdiri atas pabrik AN dan Pabrik Asam Nitrat serta sarana pendukungnya.

PT Dahana (Persero) merupakan BUMN yang bergerak di bidang bahan peledak. Sedangkan PT Pupuk Kalimantan Timur bergerak di industri pupuk di bawah Holding PT Pupuk Indonesia (Persero).

Awal pembangunan dilakukan dengan mencanangkan pembangunan pabrik AN yang merupakan bahan baku utama dalam industri bahan peledak. Pabrik ini direncanakan untuk mendukung kegiatan industri pertambangan terutama batu bara.

Pencanangan ditandai dengan pembukaan selubung papan nama proyek yang dilakukan Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno. Fajar didampingi Direktur Utama PT KAN, Bimo Noesantara Putro, Direktur Operasi PT Dahana, Bambang Agung, Komisaris PT Dahana, Mustar Bona Ventura dan Direktur PT Dahana, Budi Antono serta pejabat lainnya. Pencanangan dilakukan di Bontang, 29 Oktober 2018.

Direktur Utama PT Dahana (Persero), Budi Antono mengatakan teknologi yang digunakan di pabrik AN ini dipilih berdasarkan kajian teknologi atas licensor-licensor yang telah dilakukan dan direkomendasikan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Sementara untuk pemilihan perusahaan EPC dilakukan melalui mekanisme tender internasional dan telah ditunjuk konsorsium Wijaya Karya-Sedin sebagai pelaksana pembangunan pabrik AN ini.

Mengenai nilai investasi, Budi Antono mengestimasi nilai proyek pabrik Amonium Nitrat ini senilai ±Rp1,1 triliun. Amoniak sebagai satu-satunya bahan baku di samping udara akan disuplai PT Pupuk Kalimantan Timur sesuai dengan kebutuhan.

“Proyek ini direncanakan mulai dieksekusi pada Desember 2018 atau awal 2019 setelah seluruh perizinan terkait sesuai ketentuan/peraturan perundangan yang berlaku dipenuhi dan diharapkan pada 2021 sudah dilaksanakan commisioning,” ujar Budi Antono.

Terkait pemasaran, Budi Antono menyebutkan bahwa pasar yang dibidik terutama pasar dalam negeri. Produk AN yang dihasilkan dari pabrik AN ini akan dimanfaatkan seluruhnya PT. Dahana untuk substitusi impor pemenuhan pasar saat ini sehingga dapat menghemat devisa negara.

Sebagaimana diketahui, lanjutnya, pembangunan pabrik AN akan menjadi katalisator bagi tumbuh dan kembangnya industri turunannya. Baik untuk sektor komersial maupun pertahanan.

“Dengan kehadiran Pabrik Amonium Nitrat, kemandirian industri bahan peledak yang terlepas dari impor menjadi sebuah keniscayaan, khususnya industri pertahanan yang berujung pada kemandirian Alutsista Nasional,” pungkasnya. (sov/adv)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *