BONTANG, KALTIMOKE — Rekomendasi hasil kajian tim ahli mulai ditindaklanjuti. Terutama menyangkut beberapa titik yang dianggap rawan banjir. Panitia Khusus (Pansus) Banjir DPRD Bontang pun turun meninjau sejumlah lokasi yang dinilai rawan, Selasa, 23 Oktober 2018.
Sebelumnya, rencana turun lapangan ini memang sudah diagendakan. Ketua Pansus Banjir DPRD Bontang, Bakhtiar Wakkang mengungkap rencana tersebut ke media belum lama ini. Kata dia, tinjauan lapangan penting untuk melakukan sinkronisasi data dengan tim kajian.
Sesuai janji dan rencana, tim Pansus pun turun dipimpin langsung Ketua Pansus Banjir, Bakhtiar Wakkang. Tampak menyertai M Danial, Agus Suhadi, Yandri Dasa dan Kaharuddin Jafar. Mereka bergerak dari titik hulu hingga hilir.
Satu per satu, titik yang diduga menjadi penyebab banjir ditelusuri. Mulai dari belakang gedung olahraga (GOR) PKT, Pasar Telihan, lanjut ke Jalan Bali dan terus mengarah ke Sungai Bontang. Bahkan, tim juga turun menyusuri Sungai Siangian di belakang perumahan Bontang Permai, Bontang Utara.
Bakhtiar Wakkang mengakui, persoalan banjir di Bontang tak bisa diselesaikan secara cepat. Bila dipaksakan, malah tidak tuntas. “Melihat fakta-fakta lapangan, sangat sulit diselesaikan dalam tempo yang sangat singkat,” ungkap politikus Partai Nasdem ini.
Bakhtiar tentu punya alasan. Terutama, semrawutnya tata kota dan permukiman di jalur sempadan sungai. ”Ini sangat menyulitkan untuk membuat jalur inspeksi,” beber Bakhtiar Wakkang. (adv)