BARRU, KALTIMOKE — Penduduk merupakan potensi pembangunan. Akan tetapi, jika tidak terkelola secara baik, bisa menjadi beban pembangunan. Penduduk yang potensinya terkelola dengan baik adalah penduduk yang memiliki derajat kesehatan yang baik, pendidikan yang berkualitas, memiliki keterampilan, sehingga memiliki daya saing.
Penduduk yang demikian hanya bisa diwujudkan jika pemerintah juga mampu menyediakan fasilitas pendukungnya. Antara lain, sekolah yang berkualitas, fasilitas pelayanan kesehatan yang tidak hanya memadai tapi juga berkualitas, perumahan, lapangan kerja, dan pendukung lainnya. Karena itu, dibutuhkan perencanaan pembangunan kependudukan yang juga paripurna.
“Pembangunan kependudukan ini penting untuk menciptakan keseimbangan antara pertambahan penduduk dengan kemampuan pemerintah menyediakan sarana pendukung,” ujar anggota Komisi IX DPR RI, Syamsul Bachri, M.Sc saat sosialisasi pembangunan kependudukan di MAN 2 Kabupaten Barru, Jumat, 5 Oktober 2018.
Menurut Syamsul Bachri, pembangunan kependudukan tak bisa dilakukan hanya dengan keterlibatan pemerintah. Akan tetapi, harus butuh partisipasi masyarakat. Terutama dengan merencanaan keluarga. Terutama melalui generasi muda atau pasangan usia subur. Misalnya, dengan merencanakan tidak menikah dini, tidak terlalu rapat kehamilannya. Caranya tentu dengan ikut keluarga berencana, sehingga dua anak lebih baik.
Pada kesempatan itu, politisi Partai Golkar ini juga berjanji memberi perhatian kepada MAN 2 Barru. Hanya saja, karena dia tidak lagi duduk di komisi terkait, maka ia siap berkomunikasi dengan Komisi VIII. (ham)