BONTANG, KALTIMOKE – Pemerintah Kota Bontang menerima aplikasi e-arsip dengan Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD). Penyerahan dilakukan Tim Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) melalui Dr. Syaifuddin, SE, MM selaku Inspektur ANRI kepada Wakil Wali Kota Bontang, Basri Rase.
Tak hanya penyerahan, tim ANRI juga nantinya mendampingi kegiatan yang berlangsung 25-27 September 2018. Kegiatan dibuka Wakil Wali Kota Bontang, Basri Rase di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang, Selasa, 25 September 2018.
Basri Rase mengatakan, arsip merupakan hal yang sangat penting. Bahkan kesuksesan setiap daerah ataupun negara bisa dilihat dari sistem kearsipannya, begitupun sebaliknya. Menurut dia, kegiatan ini akan memberikan manfaat yang baik, sehingga peserta yang mengikuti sosialisasi dapat mengaplikasikan pada instansinya masing-masing.
“Kalau kita ingin menjadi negera maju, maka perbaikilah arsipnya,” ujar Basri.
Basri juga berterima kasih dan menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada tim ANRI yang telah memberikan penghargaan kepada masyarakat Bontang. Sebab, daerah industry ini yang dipilih menjadi daerah pertama di Kalimantan Timur yang diberikan aplikasi SKID tersebut.
“Ini berarti salah satu penilaian bahwa kearsipan di Kota Bontang sangat baik. Saya tadi sempat tanya kenapa bisa Bontang yang diberikan duluan, ternyata karena sudah dipantau bahwa di Kaltim ini salah satu daerah yang arsipnya bagus adalah di Bontang,” ucap mantan anggota DPRD Bontang ini.
Ketua Panitia, Dobi Rizami mengatakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan sebagai lembaga kearsipan daerah memiliki tugas dan fungsi untuk melakukan pembinaan kearsipan. Juga, melakukan inovasi demi meningkatkan wawasan untuk pengelola arsip dan arsiparis, yang mana selalu berkiblat pada ANRI. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat mempermudah seluruh instansi yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Bontang dalam mengelola arsip khususnya arsip dinamis.
“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM dan pengetahuan aparatur di bidang kearsipan dalam rangka keseragaman dan pemahaman tentang Aplikasi Sistem lnformasi Kearsipan Dinamis (SIKD),” ujar Dobi yang juga Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bontang.
Dobi berharap, seluruh peserta sosialisasi mendapat wawasan dan pemahaman tentang tata kearsipan. Ia pun berharap, peningkatan pengetahuan dan wawasan dapat diterapkan dan dijadikan pedoman di instansi masing-masing.
“Pemerintah tanpa arsip ibarat tentara tanpa senjata, dokter tanpa obat, petani tanpa benih, tukang tanpa alat. Arsip merupakan saksi bisu, tak terpisahkan, andal dan abadi, yang memberikan kesaksian terhadap keberhasilan, kegagalan, pertumbuhan dan kejayaan bangsa,” paparnya. (sov/adv)