Mitra Binaan Pupuk Kaltim Terima Bantuan Modal Kerja Rp1,84 M

BONTANG, KALTIMOKE — Pupuk Kaltim kembali salurkan bantuan modal kerja periode Juli dan Agustus 2018, bagi 43 Mitra Binaan dari Bontang, Kutai Timur dan Kutai Kartanegara senilai Rp1,84 M. Penyerahan bantuan dilakukan simbolis Manajemen Perusahaan melalui Superintendent Kemitraan dan Bina Lingkungan Departemen CSR Pupuk Kaltim Udiyanto, di Gedung Diklat Kantor Pusat Pupuk Kaltim, Kamis (13/9) sore.

Pencairan modal kerja ini kata dia, merupakan dana bergulir dari hasil pengembalian Mitra Binaan periode sebelumnya dan dialokasikan kembali sebagai pembinaan berkelanjutan sektor usaha masyarakat secara merata. Terdiri dari sektor industri, perikanan, pertanian, jasa, perdagangan, peternakan dan perkebunan, dengan besaran bervariasi. “Sejak 1989, Pupuk Kaltim telah menyalurkan bantuan pinjaman modal bagi usaha kecil masyarakat secara berkelanjutan, dengan bunga rendah sebesar 3%. Hal ini sebagai bentuk pembinaan bagi pengusaha kecil agar lebih maju dan berkembang,” ujar Udiyanto.

Dirinya menekankan agar bantuan modal kerja dapat dimanfaatkan dengan baik dan tidak digunakan di luar pengembangan usaha. Sebab hal tersebut sangat berkaitan dengan kelanjutan bantuan yang didasari pada evaluasi peningkatan usaha mitra binaan. Selain itu, bagi masyarakat yang baru tergabung sebagai mitra binaan, Pupuk Kaltim juga membuka peluang hibah guna mendorong pengembangan usaha yang dijalani. Hibah bisa berupa perangkat dan fasilitas penunjang, hingga pelatihan manajemen dan promosi. “Jika ada yang belum mendapatkan (hibah), bisa diajukan ke Departemen CSR untuk kami tindaklanjuti,” tambah Udiyanto.

Dikatakan Udiyanto, pengajuan modal kerja maupun hibah disalurkan Pupuk Kaltim sesuai kebutuhan mitra binaan, tanpa biaya administrasi maupun potongan. Jika ditemukan oknum atau pihak yang mengatasnamakan Pupuk Kaltim dan meminta sejumlah uang dengan alasan administrasi, mitra binaan diminta segera melapor ke pihaknya. “Sebab seluruhnya ditanggung Perusahaan, bahkan hal kecil seperti materai sekalipun. Jadi nanti kalau nanti ada yang mengaku dari Pupuk Kaltim dan meminta biaya ini itu, segera lapor ke kami,” imbau dia.

Bantuan modal kerja ini diakui sejumlah mitra binaan sangat membantu pengembangan usaha, dengan proses pengajuan yang mudah dan cepat. Disamping itu, pembinaan juga diberikan Pupuk Kaltim secara berkala guna pengembangan kapasitas dan SDM. “Jadi tidak hanya bantuan modal saja, fasilitas dan pendampingan juga diberikan sehingga kami bisa lebih maju,” kata Suherimei, mitra binaan dari Mitra Bina Sejahtera.

Pelaku usaha koleksi jahitan ini mengaku telah menjadi mitra binaan Pupuk Kaltim selama 7 tahun dan hingga kini masih mendapat perhatian Perusahaan. Menurut dia, Pupuk Kaltim telah membina usahanya dari nol, hingga maju dan berkembang. Tak hanya dibina,

Pupuk Kaltim juga memberdayakan Mitra Bina Sejahtera melalui berbagai kegiatan. Salah satunya dipercaya menjadi instruktur pelatihan bagi mitra binaan lain di Kota Bontang. Atas perhatian tersebut, kini usahanya diakui Suherimei terus meningkat dan mulai berupaya untuk berjalan mandiri. “Selama ini kami juga dibantu promosi di berbagai media serta diikutkan expo sehingga makin dikenal masyarakat,” terang dia.

Hal senada juga dirasakan Agung Tri Saputro (36), pengusaha budidaya tambak ikan air tawar. Dirinya terbilang baru menjadi mitra binaan Pupuk Kaltim terhitung awal 2017 dan ini merupakan bantuan periode kedua yang dia dapat. Pria asal Muara Badak Kutai Kartanegara ini mengatakan, berkat pinjaman modal Pupuk Kaltim, dari awal hanya memiliki lima petak tambak, mampu berkembang hingga 15 petak dalam satu tahun. “Saya awalnya cuma pinjam Rp15 Juta, setelah lunas saya ajukan lagi periode ini Rp30 Juta, ternyata disetujui,” ucap dia.

Agung mengaku akan menggunakan modal tersebut untuk menambah luasan tambak, serta jenis ikan yang dibudidaya dari saat ini hanya lele. Hal itu mengingat permintaan ikan air tawar yang kian meningkat dan menjadi peluang bagi dia untuk bisa memenuhinya. “Saya biasanya jual ke Samarinda, tapi banyak yang bilang jangan cuma lele. Kalau bisa ada nila dan mas juga. Makanya saya ajukan bantuan untuk kembangkan tambak agar bisa penuhi permintaan pasar,” lanjut Agung. Dirinya pun berharap tak hanya bantuan modal yang diberikan, tapi juga pendampingan seperti beberapa usaha yang lebih dulu tergabung sebagai mitra binaan. Namun begitu dia mengapresiasi peluang yang diberikan Pupuk Kaltim, khususnya untuk hibah bagi mitra binaan. “Nanti saya coba usulkan, semoga bisa dapat pembinaan juga untuk pengembangan usaha ke depannya,” harap Agung.

Guna memberi pemahaman seluruh proses pengajuan bantuan maupun hibah, Pupuk Kaltim turut mengedukasi seluruh mitra binaan dengan sosialisasi tahapan pencairan modal kerja. Hal ini diharap mampu memberi informasi menyeluruh terkait jenis program bantuan yang diberikan Pupuk Kaltim bagi mitra binaan. “Salah satu pembinaan yang diberikan Pupuk Kaltim berupa peningkatan kapasitas mitra binaan untuk program kemitraan, seperti teknik produksi, manajerial, hingga pemasaran,” papar staf Departemen CSR Pupuk Kaltim Irma Safni, pada materi sosialisasi. (*/vo/nav/adv)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *