Wali Kota Puji Kaltim Culinary Challenge 2018

BONTANG, KALTIMOKE – Penyelenggaraan Kaltim Culinary Challenge 2018 di Kota Bontang mendapat apresiasi berbagai pihak. Tidak terkecuali Pemerintah Kota Bontang. Wali Kota Bontang, Hj Neni Moerniaeni yang hadir bahkan memuji kegiatan ini sebagai sesuatu yang luar biasa.

“Ini sesuatu yang luar biasa karena bisa melibatkan peserta yang mayoritas ibu-ibu untuk melakukan kreativitas terhadap kuliner nusantara,” puji wali kota yang akrab disapa Bunda Neni ini, Minggu, 2 September 2018.

Mantan anggota DPR RI ini terus memuji acara yang diadakan Indonesia Chef Association (ICA) Kaltim ini. Menurut dia, acara ini tidak hanya mengangkat kearifan tapi juga bisa mengangkat taste Kota Bontang.

“Kalau kita berbicara Bontang sebagai kota destinasi wisata, tentu harus beriringan dengan wisata kuliner. Biasanya orang capek keliling-keliling yang dicari adalah masakannya,” ujar Neni dalam sambutannya sesaat sebelum menutup lomba.

Ia lalu berterima kasih kepada ICA Kaltim. Kata dia, melalui program ini kemungkinan akan ada kreativitas lain yang sudah disajikan dan ini akan menambah keanekaragaman khas kuliner yang ada di Bontang. Bahkan tidak menutup kemungkinan menjadi sesuatu yang membanggakan Kalimantan Timur.

“Saya sangat men-support kegiatan ini karena tentunya akan menjadi salah satu yang bisa meningkatkan growth ekonomi di Kaltim yang sedang terpuruk dan juga Bontang yang sedang bangkit lagi,” ucapnya.

Sebelumnya, Ketua ICA Kaltim, Joko Utoro mengatakan Kaltim Culinary Challenge diselenggarakan untuk menggali dan memperkenalkan kuliner Kalimantan Timur. Sengaja diselenggarakan di Bontang karena kota ini juga memiliki ragam kuliner yang khas. “Inilah yang ingin diperkenalkan secara mendalam kepada masyarakat luas,” sebutnya.

Lomba dilaksanakan di halaman parkir Hotel Bintang Sintuk. Tidak tanggung-tanggung, panitia mendatangkan chef papan atas, Juna Rorimpandey atau yang biasa dikenal Chef Juna. Ajang memasak ini diikuti 28 tim yang Berasal dari Bontang, Samarinda, Balikpapan dan Sangata.

“Kita ingin mengupgrade kuliner wisata yang ada di Kaltim supaya bisa terkenal,” ujar Joko.

Hal tersebut, lanjutnya, merupakan salah satu misi ICA. Upaya untuk membantu hal dimaksud telah dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan bekerjasama dan berkolaborasi dengan dinas pariwisata untuk mengangkat kuliner nusantara.

“Ini salah satu implementasi kami untuk memancing kreativitas para peserta untuk mengkreasikan menu-menu memakai cita rasa kuliner Kaltim,” ujarnya.

Kata dia, nantinya hasil kreatifitas menu para peserta dipromosikan melalui dinas pariwisata terkait. Sebagai contoh kuliner khas Bontang yakni gammi bawis dan menu-menu lain akan dikemas lebih menarik supaya bisa dikenal pula oleh masyarakat luas.

“Kami berharap even ini akan berkelanjutan di tahun depan dan tahun berikutnya,” harapnya. (sov/adv)

 




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *