BONTANG, KALTIMOKE — Kasus kenakalan remaja di Kota Bontang belum juga bisa dihilangkan. Remaja pecandu lem, minuman oplosan juga masih terus ditemukan. Menyikapi hal tersebut, DPRD mengimbau orang tua untuk meningkatkan pengawasannya terhadap anak.
“Bagi orang tua yang memiliki anak-anak remaja hendaknya lebih mengawasi anak-anaknya.Jangan biarkan mereka pulang larut malam tanpa tujuan yang jelas,” ujar Wakil Ketua DPRD Bontang, Faisal.
Menurut dia, setiap anak mau keluar rumah, harus diketahui tujuannya. Dengan demikian, orang tua juga bisa mengawasi. Bila perlu, ada batasan waktu keluar untuk anak-anak pada malam hari.
“Orang tua harus membatasi anak boleh keluar hingga pukul 22.00 Wita. Karena semakin larut malam, pengaruh negatif atau godaan perilaku negatif akan semakin banyak dan tidak terkontrol,” katanya mengingatkan.
Menurut legislator Nasdem di DPRD Bontang ini, mereka yang menjadi pecandu lem, koteng juga aldo merupakan anak bangsa penerus negeri. Karena itu, pihaknya menaruh kepedulian. Ia pun tak henti-henti melakukan sosialisasi melalui berbagai cara. Tetapi, peran serta orang tua juga sangat dibutuhkan dalam hal ini.
“Jadi jangan dibiarkan kalau anak-anak masih di luar rumah di atas jam 10 malam,” pesannya.
Untuk memberikan efek jera, Faisal meminta Pemkot Bontang mengambil tindakan menggunduli anak-anak yang ketangkap ngelem, ngoteng, dan ngaldo. Hal ini supaya mereka tidak mengulangi perbuatannya.
“Nanti mereka berpikir jika ketangkap lagi maka akan digundul terus, makanya botak itu bisa menghentikan kebiasaan buruk mereka dengan sendirinya. Karena biasanya anak-anak malu kalau digunduli,” terang dia. (int/adv)