BONTANG, KALTIMOKE — Upaya mengedukasi masyarakat untuk tidak membuat sampah ke laut masih menghadapi banyak kendala. Salah satunya adalah fasilitas berupa bak sampah yang sangat terbatas. Karena itu, pemerintah perlu menyiapkan bak sampah bagi masyarakat di kawasan pesisir.
“Bak pembuangan sampah di wilayah pesisir sangat minim. Akibatnya, masyarakat pesisir sulit mengakses tempat pembuangan sampah karena jauh dari rumah mereka,” ungkap Wakil Ketua DPRD Bontang, Faisal pada rapat kerja bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bontang.
Ia mencontohkan Kampung Selambai. Jarak antara pemukiman warga dengan bak sampah sangat jauh. Akibatnya, sulit untuk mengajak masyarakat tidak membuang sampah ke laut.
Hal sama berlaku untuk upaya mengajak masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Sebab, fasilitas pendukung untuk merealisasikan program tersebut masih terbatas. Minimnya fasilitas, membuat warga enggan menaati imbauan pemerintah.
“Untuk mengajak masyarakat tak membuang sampah di laut, pemerintah harus menyediakan jalan keluar, sehingga warga tak perlu jauh-jauh hanya untuk membuang sampah saja. Jadi harus disediakan alat penunjangnya,” tegasnya.
Politisi Nasdem dari daerah pemilihan (Dapil) Bontang Utara ini meminta agar (DLH) selaku Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengusulkan pengadaan bak sampah pada Perubahan APBD. Pihaknya berkomitmen bakal mengawal anggaran pengadaan bak sampah tersebut dalam pembahasan anggaran nantinya.
Bahkan, Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bontang ini mengatakan agar pengadaan bak sampah nantinya bisa disalurkan ke seluruh kawasan pesisir se-Kota Bontang. Menurutnya, program ini sejalan dengan visi misi pemerintah sebagai Green City.
“Saya akan kawal anggaran pengadaan bak sampah nantinya dalam pembahasan anggaran. Itu masuk dalam skala prioritas pemerintah,” janjinya. (int/adv)