BONTANG, KALTIMOKE — Satuan Polisi Lalu Lintas menggelar operasi patuh 2018 se-Indonesia. Operasi patuh ini digelar selama dua pekan, mulai 26 April hingga 9 Mei 2018. Tanpa terkecuali di Kota Bontang. Sepekan berjalan, Operasi Patuh Mahakam Satuan Lalu Lintas Polres Bontang berhasil menindak 833 pelanggaran dari target 900 pelanggaran. Hasil ini didapatkan dengan menerapkan Hunting System.
Mewakili Kapolres Bontang, AKBP Siswanto Mukti, SIK, Kasat Lantas Polres Bontang AKP Irawan Setyono, SH, SIK mengatakan, Hunting System dinilai sangat efektif. Hunting System ini fokus pada 7 pelanggaran prioritas. Yakni penindakan terhadap pengguna roda dua yang tidak menggunakan helm, melebihi kecepatan, penumpang tidak menggunakan helm, melawan arus, menggunakan handphone saat berkendara, tidak menggunakan sabuk pengaman dan tidak membawa surat kelengkapan berkendara.
“Dari 833 penindakan, terdiri dari pelanggaran helm sebanyak 192, pelanggaran kecepatan sebanyak 98. Untuk pelanggaran helm pada anak 123, pelanggaran sabuk pengaman 179. Sementara pelanggaran lawan arus 133, dan pelanggaran penggunaan ponsel sambil berkendara sebanyak 31. Jadi system Hunting ini lebih pada pelanggaran dulu baru pengecekan kelengkapan lain,” urai Irawan, Kamis 03/05/2018.
Irawan menambahkan, efek operasi patuh dengan Hunting System sudah terasa. Beberapa titik rawan pelanggaran lalu lintas mulai tertib. “Kami sejak awal gunakan sistem acak, jadi pengendara tidak tahu di mana polisi berada.” imbuhnya.
Khusus untuk menangani konvoi siswa SMA yang merayakan kelulusan dengan ugal-ugalan, Irawan menegaskan akan menindaki agar tidak mengganggu pengendara lain. Imbauan telah disebar ke seluruh sekolah di Kota Bontang untuk juga disampaikan ke orang tua siswa. “Demi keselamatan berkendara, mari kita tertib berlalu lintas dan patuhi batas kecepatan yang telah ditentukan.” pesan Irawan. (**)